Find Us On Social Media :

Geram soal Dugaan Pelecehan Seksual Oleh 5 Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia, Arie Kriting Sentil Kinerja KPI yang Sibuk Sensor Adegan di TV

By Lina Sofia, Jumat, 3 September 2021 | 18:22 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual

GridPop.ID - Baru-baru ini heboh kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh pegawai kontrak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berinisial MS.

Cerita tersebut dibagikan di sosial media Twitter yang sampai saat ini ramai dikomentari netizen.

Tak terkecuali para artis, pekerja seni yang ikut menanggapi kasus pelecehan seksual ini, seperti Soleh Solihun, Ernest Prakasa hingga Arie Kriting.

Sebelumnya diberitakan TribunnewsBogor.com, pengakuan MS, korban pelecehan seksual itu  beredar dan viral di aplikasi pesan singkat, pada Rabu (1/9/2021).

Dalam pesan tersebut, pria berinisial MS mengaku menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh 5 pegawai KPI sejak 2012-2014 silam.

Korban mengaku sudah pernah dua kali mengadukan pelecehan seksual yang dialaminya ke kepolisian tahun 2019 lalu, namun, aduannya tidak ditanggapi secara serius.

Kini, korban pun kembali melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu, 1 September 2021 sekitar pukul 23.30. 

"Terlapor adalah RM, FP, RE, EO, dan CL," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di kantornya, Kamis, 2 September 2021.

Dalam pesan tersebut, pria berinisial MS mengaku menjadi korban dari kejadian ini.

Dirinya menyatakan, kejadian tersebut telah dialaminya sejak 2012 silam.

Baca Juga: Buntut dari Kasus Pelecehan Seksual dan Perundungan di KPI, Pekan Depan Polisi Bakal Panggil 5 Terlapor Serta Sosok Penting Ini

"Sepanjang 2012-2014, selama 2 tahun saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior," tulis MS dalam pesan yang diterima Tribunnews.com, Rabu (1/9/2021). 

Dirinya menyatakan, kalau selama ini selalu menerima tindakan intimadasi dari rekan kerja yang dinilainya sudah senior.

Adapun, diketahui MS sendiri merupakan karyawan kontrak yang bekerja di KPI.

Ironisnya terduga pelaku yang ada dalam insiden ini merupakan sesama pria.

"Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," ucapnya.

Dirinya mengatakan, sudah tak terhitung berapa kali rekan kerjanya tersebut melecehkan, memukul, memaki, dan merundung tanpa dirinya bisa melawan.

Hal itu karena, MS hanya seorang diri sedangkan para terduga pelaku melakukannya secara beramai-ramai.

"Mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencorat coret buah zakar saya memakai spidol," katanya.

Melihat kasus tersebut, Soleh Solihun pun memberi tanggapan.

Ia memberikan tanggapan soal aksi KPI yang sibuk menyensor dan memblur konten di televisi.

Akan tetapi, perbuatan para anggotanya sama sekali tidak dikontrol.

Baca Juga: Gadis 15 Tahun Dipaksa Layani Nafsu Birahi Kekasih Ibunya Setiap Hari Selama 6 Bulan, Fakta Dibaliknya Bikin Emosi

"Baru baca soal kasus pelecehan dan perundungan karyawan di lembaga yang bikin tv ngeblur belahan dada. sementara kita berpikir mereka orang-orang alim nan baik.

Ternyata perilaku rekan kerjanya yang kayak gitu, kenapa dibiarkan aja bertahun-tahun," tulis Soleh Solihun di akun Twitter.

Sementara itu, komika Ernest Prasaksa pun meminta netizen untuk mengawal kasus ini.

"Mari kita kawal, teman-teman," tulis Ernest Prakasa di laman Twitternya.

Sementara itu, Arie Kriting sindir kerja KPI yang dulu sibuk menyensor adegan di televisi.

“Kejadian ini adalah bukti bahwa upaya kami melakukan pengawasan sensor untuk hal-hal yang membawa kesan sensual di layar kaca adalah hal yang percuma. Karena semua ini kembali pada pribadi masing-masing. Untuk itu kami putuskan membubarkan diri. Sekian dan terima kasih," tulis Arie Kriting.

Dilansir dari Kompas.com, Melihat kasus tersebut, Wakil Ketua KPI Pusat Hadi Purnomo mengatakan, pihaknya mengaku prihatin terhadap adanya dugaan pelecehan seksual di lingkungan KPI tersebut.

"Turut prihatin dan tidak mentoleransi segala bentuk pelecehan seksual, perundungan, atau bullying terhadap siapa pun dan dalam bentuk apa pun," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (2/9/2021). 

Baca Juga: POPULER: Heboh Wanita Ini Jadi Korban Pelecehan Seksual Kakek Tua Bangka, Begini Cara Aneh Pelaku Lakukan Tindakan Bejat hingga Bikin Syok!

Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

"Betul. Polisi sejak semalam juga sudah turun tangan dengan menemui korban," katanya lagi.

Hadi mengaku telah melakukan langkah-langkah investigasi internal dengan meminta penjelasan kepada kedua belah pihak.

KPI, imbuhnya mendukung aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dan jika pelaku terbukti bersalah, maka mereka akan ditindak tegas.

"Menindak tegas pelaku apabila terbukti melakukan tindak kekerasan seksual dan perundungan (bullying) terhadap korban, sesuai hukum yang berlaku," imbuhnya.

Saat disinggung terkait korban perundungan, pihaknya menjamin akan memberikan perlindungan pendampingan hukum dan pemulihan secara psikologis terhadap korban.

Terkait dengan jumlah pelaku dan siapa saja pelakunya, pihaknya belum bisa membeberkan lebih jauh lantaran masih dalam tahap investigasi.

Sejauh ini pihaknya masih meminta keterangan termasuk dari sekretariat.

Diberitakan sebelumnya, MS yang telah bekerja sebagai pegawai kontrak di KPI sejak 2011 mengaku kerap menerima tindakan perundungan, perbudakan hingga pelecehan seksual oleh rekan-rekan sekantornya.

MS menceritakan bahwa ia telah dua kali mencoba melapor ke Polsek Gambir. Akan tetapi, dua kali pula pengaduan MS tidak pernah diteruskan oleh polisi.

Baca Juga: Wanita Ini Jadi Korban Aksi Bejat 2 Laki-laki, Pelaku Justru Diberi Hukuman Ringan Gegara Alasan Tak Disangka hingga Buat Publik Marah Tuntut Hal Ini

GridPop.ID (*)