Dia ingat menatap ke arah langit biru yang cerah dan langsung bertanya,
"Di mana anakku, Ewan?" Ketika itu, Ewan berusia sembilan tahun. Kondisinya baik-baik saja. Dia sedang sekolah dan tidak menyadari apa yang baru saja dialami ibunya. Butuh berbulan-bulan bagi Cassandra untuk mulai merasa seperti dirinya lagi.
"Rasanya tidak lagi sama sejak kejadian itu, tetapi untungnya ahli saraf saya yang luar biasa … sama halnya dengan psikolog yang membantu saya … keduanya menolong sekali dalam proses pemulihan ingatan saya," katanya.
Cassandra Scott adalah salah satu dari segelintir orang yang membagikan pengalaman kematian yang diingat mereka.
Pengalamannya adalah sesuatu yang menarik perhatian ilmuwan dan masih terus diteliti.
"Mereka bisa melihat semuanya" Terkadang ketika orang bangkit dari ambang kematian, mereka mengingat sensasi seperti "deja vu" atau melihat cahaya, menurut penelitian terbaru.
Namun, bagaimana seseorang dapat tetap sadar ketika secara teknis sudah mati atau, seperti yang digambarkan Sam Parnia, di ambang kematian? Dan apa penjelasan ilmiah untuk pengalaman seperti ini?
Dr Parnia adalah seorang profesor di Sekolah Kedokteran Grossman Universitas New York dan direktur Parnia Lab, yang meneliti apa yang terjadi pada pikiran manusia selama dan setelah terkena serangan jantung, termasuk pengalaman apa yang mereka ingat setelah dinyatakan meninggal dunia.
Dia telah mempelajari ribuan catatan dari orang-orang di berbagai belahan dunia yang mengaku "telah mengalami bagaimana rasanya mati dan hidup kembali".
"Yang terjadi adalah ketika (beberapa) orang telah melalui fase kematian, mereka mengalami situasi luar biasa yang melampaui kenyataan," kata Dr Parnia.
"Orang-orang ini menceritakan sensasi diri mereka, atau sesuatu yang membuat mereka merasa menjadi diri sendiri, terpisah dari tubuh mereka. Mereka juga memiliki kesadaran visual eksternal," tambahnya.