GridPop.ID - Malam pertama tentu dinanti-nantikan setiap pasangan yang baru saja menikah.
Sebab, hubungan badan sendiri dinilai menyehatkan jantung hingga tidur jadi lebih nyenyak.
Meski begitu, para istri pun wajib tahu beberapa hal ini sebelum melakukan hubungan badan agar miss v tidak lecet.
Melansir dari Kompas.com, berhubungan badan memang dapat melepaskan bahan kimia yang menurunkan stres dan kecemasan.
Keduanya berkaitan dengan tekanan darah tinggi (hipertensi). Di mana tekanan darah tinggi dapat memengaruhi jantung dalam jangka panjang.
Selain itu juga membantu melepaskan oksitosin yang secara langsung berdampak pada otak untuk mendorong relaksasi, dan menenangkan.
Bahkan menurut International Society for Sexual Medicine, orgasme juga meningkatkan kadar prolaktin.
Prolaktin adalah hormon yang terkait dengan perasaan mengantuk dan rileks. Artinya, berhubungan seks dapat membuat kita lebih mudah tidur di malam hari.
Sayangnya, tak semua pasangan menjalani hubungan intim secara lancar.
Sebagian perempuan mengalami Miss V lecet usai berhubungan intim.
Kurangnya pelumasan
Melansir dari Nakita.ID, salah satu penyebab umum Miss V lecet setelah berhubungan intim adalah kurangnya pelumasan.
Secara alami, vagina menciptakan pelumasan secara alami apabila merasa terangsang secara seksual.
Beberapa kondisi yang menyebabkan kurangnya pelumasan diantaranya menopause, sedang menyusui, grogi, atau hal lainnya.
Solusi untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan kondom berpelumas atau pelumas bebas minyak.
Gairah seks menurun
Umumnya, orang tak selalu bergairah untuk berhubungan badan setiap hari.
Terkadang stres, kelelahan, dan penyebab lain membuat Moms jadi kurang bergairah dalam bercinta.
Menurut American College of Obstertricians and Gynecologist (ACOG) mengungkapkan melakukan penetrasi saat tidak terangsang atau siap bisa membuat seks terasa menyakitkan.
Solusinya sebaiknya komunikasikan kepada pasangan bila gairah sedang menurun. Moms bisa meminta pasangan melakukan foreplay lebih lama supaya Moms terangsang.
Moms juga bisa meminta Dads untuk melakukan hal-hal yang Moms sukai seperti menyentuh bagian tubuh tertentu, berpelukan, atau sebagainya supaya Moms merasa nyaman dan terangsang.
Cedera sebelumnya
Perempuan bisa mengalami cedera pada vagina karena beberapa hal, diantaranya melahirkan bayi pervaginam atau karena cedera lainnya.
Bila dilakukan tindakan episiotomi saat melahirkan pervaginam maka perlu tidakan jahit. Untuk beberapa kasus, persalinan pervaginam menyebabkan jaringan parut.
Ketika vagina masih mengalami cedera akan sakit bila melakukan berhubungan intim.
Alergi lateks
Kondom jadi alat kontrasepsi yang banyak digunakan.
Sayangnya, bagi Moms yang alergi lateks, berhubungan intim menggunakan kondom berbahan lateks bisa menyebabkan lecet, gatal, dan rasa panas seperti terbakar.
Solusinya adalah dengan menggunakan kondom yang tidak berbahan lateks.
GridPop.ID (*)