Find Us On Social Media :

Padahal Anaknya Menderita Kanker, Ibu Ini Bongkar kelakuan Perawat yang Tak Disangka-sangka pada sang Putri hingga Ungkap Fakta Ini

By Luvy Octaviani, Selasa, 21 September 2021 | 17:43 WIB

Anak ini harus berjuang melawan kanker di usia 2 tahun

GridPop.ID - Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan.Banyak pasien kanker meninggal dunia setelah bertahun-tahun melawan penyakit yang dideritanya.Tak jarang, banyak pasien kanker harus keluar masuk rumah sakit demi mendapat perawatan.Hal inilah yang dialami oleh anak berusia 2 tahun ini.Meski masih kecil, dirinya sudah harus berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya.Dilansir oleh GridPop.ID dari Newsner beberapa waktu lalu, Shelby dan Jonathan mengira anak perempuan mereka menderita alergi.Anak bernama Sophie itu sedang berjuang untuk bernapas karena diduga asma.Namun situasi menjadi lebih buruk.Sophie menjalani tes alergi namun akhirnya ia didiagnosis kanker.Ini adalah mimpi buruk bagi orang tuanya.

Baca Juga: Para Wanita Wajib Tahu Sebelum Nyesel, Hindari 6 Kesalahan Fatal Ini Sebelum Putuskan untuk Menikah dengan Pria Pilihan Hati

Sejak itu Sophie telah menghabiskan berbulan-bulan di rumah sakit menjalani kemoterapi.Kemoterapi telah mempengaruhi kemampuannya untuk berjalan, berbicara, menggunakan tangan dan makannya.Ibu Sophie, Shelby, selalu mengawasi anak perempuannya.Seringkali ada begitu banyak dalam pikirannya bahwa ia lupa untuk mengurus dirinya sendiri.Ibunya akhirnya mendokumentasikan perkembangan Sophie di Facebook.Namun bukan hanya keluarga yang mengikuti halaman Facebook itu.

Saat ini sudah lebih dari 12 ribu orang mengikuti perjalanan Sophie.Ia melihat apa yang dilakukan perawat tanpa sepengetahuannya.Akhirnya ia menulisnya di Facebook karena sudah tidak bisa berdiam diri lagi.Unggahan itu bercerita tentang seorang perawat.

Baca Juga: Nagita Slavina Hamil Tua dan Malah Dibuat Nangis Sesenggukan Gegara Tahu Begini Tingkah Menyakitkan yang Dilakukan Raffi Ahmad Selama Ini

"Aku melihat Anda. Aku duduk di sofa ini sepanjang hari dan, aku melihatmu. Anda berusaha keras untuk tidak diperhatikan oleh saya dan anak saya. Aku melihat wajah Anda menunduk dan menangis saat dia melihat Anda. Anda mencoba begitu banyak cara untuk meringankan ketakutannya dan memenangkannya.Kulihat kau mengelus kepala botaknya yang kecil dan menyelipkan selimutnya ke sekelilingnya erat-erat. Aku melihat Anda mencoba membuat grafik di komputer sambil menggendong bayi yang ibunya berhalangan ke rumah sakit.Anda mengesampingkan apa yang terjadi dalam hidup Anda selama 12 jam untuk merawat orang sakit dan anak-anak yang sekarat. Anda masuk ke setiap ruangan dengan senyuman tidak peduli apa yang terjadi di sana. Anda melihat nama Sophie sesuai jadwal dan datang untuk memeriksa kami bahkan saat dia bukan pasien Anda. Anda menghubungi dokter, bank darah, dan apotek untuk mendapatkan apa yang pasien butuhkan pada waktu yang tepat. Anda memeriksaku sesering Anda memeriksanya. Anda duduk dan mendengarkan saya mengoceh selama 10 menit meskipun telepon Anda berdengung dan daftar tugas Anda panjangnya satu mil. "Tidak ada jumlah keranjang makanan ringan atau kartu yang dapat sepenuhnya mengungkapkan betapa Anda dihargai."Unggahan itu telah disukai oleh 27.000 orang.

Baca Juga: Raul Lemos Pamer Foto Lawas Saat Ziarah ke Makam Penyanyi Kondang Ini di Bandung, Reaksi Krisdayanti Tak Disangka-sangka hingga Tuai Sorotan

Semua tahu bahwa alasannya karena semua perawat dan staf rumah sakit patut dijadikan teladan dan dikenali.Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa.Sebagai tambahan, kasus kanker pada anak memang jarang terjadi.Dilansir dari laman kompas.com, berdasarkan data Organiasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus kanker pada anak hanya 0,5-4,6 persen dari total pengidap kanker di seluruh dunia. Kasus kanker pada anak di Indonesia juga terbilang rendah.Persentase jumlah kanker anak di Tanah Air sekitar 3-5 persen dari keseluruhan kasus penyakit kanker. Meski demikian, kasus kanker pada anak tetap harus diwaspadai karena bisa berakibat fatal. Kanker menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun.Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi. Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) di Indonesia sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak ada 9 anak yang menderita kanker. Sementara, pada anak usia 0-5 tahun, angka kejadiannya lebih tinggi, yakni mencapai 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia anak 5-14 tahun mencapai 10 per 100.000 anak.

Baca Juga: Kehidupan Rumah Tangganya Tak Berjalan Mulus, Hati Indri Giana Hancur Lebur Usai Pisah Ranjang, Istri Ustaz Riza Singgung Takdir Allah!GridPop.ID (*)