Find Us On Social Media :

Terdampak Proyek Pembangunan Tol Solo-Jogja, Kakek Ini Bak Ketiban Rezeki Nomplok Usai Ganti Untung Rp 6 M tapiTak Bisa Beli Sawah Gegara Hal Ini

By Lina Sofia, Rabu, 22 September 2021 | 05:32 WIB

Jalan Tol Solo-Jogja

GridPop.ID - Beberapa lahan tempat tinggal milik warga terpaksa digusur karena terkena dampak proyek pembangunan jalan tol Solo - Jogja.

Namun kini, warga yang terdampak sudah mendapat uang ganti untung yang bernilai fantastis.

Seperti warga bernama Paiman, kakek berusia 67 tahun asal Desa Karanganom, Klaten, Jawa Tengah.

Diketahui ia menerima uang sebesar Rp 6 miliar sebagai ganti untung proyek Tol Solo-Yogyakarta.

Namun, kata Paiman, uangnya tak lagi cukup untuk membeli sawah. Pasalnya, kata Paiman, uangnya sudah dibagi-bagikan kepada 12 anggota keluarganya.

"Mau buat beli sawah lagi uangnya kurang. Sudah saya bagi untuk 12 orang keluarga. Kebetulan (sertifikat tanah) nama saya sendiri, tapi yang punya itu 12 orang," katanya kepada Kompas.com, Senin (20/9/2021).

Meski tak bisa membeli sawah, Paiman mengaku sudah membeli dua rumah baru beserta pekarangannya.

Rumah baru Paiman tersebut berada sekitar 500 meter dari rumahnya yang terkena dampak proyek pembangunan jalan tol.

Baca Juga: Terdampak Proyek Tol Jogja-Bawen, Warga Kampung di Tirtoadi Sleman Mendadak Jadi Miliarder, Langsung Belanjakan Uang Ganti Rugi untuk Hal Ini

"Uang itu saya belikan pekarangan yang sudah ada rumahnya. Saya beli rumah baru di Kolekan dan Beku," katanya saat ditemui rumahnya di RT 03 RW 05 Desa Siderejo, Karanganom, Klaten, Senin (20/9/2021).

Selanjutnya ia juga mengungkapkan bahwa usai menerima uang Rp 6 miliar itu ia didatangi banyak sales mobil dan perbankan.

Namun, Paiman mengaku tak sempat menemui mereka.

"Setelah terima uang itu, ada sales yang datang ke rumah. Tapi saya tidak tahu ya tidak saya layani. Sehari itu ada kalau enam orang," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Beku Alex Bambang Wijanarko mengatakan, ada 69 bidang tanah di Desa Beku yang terkena dampak proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta.

Rinciannya, 20 bidang kas desa dan sisanya lahan milik warga. Adapun 20 bidang tanah kas desa ini meliputi bengkok dan tiga tempat pemakaman.

"Penerimaan ganti rugi baru tahap pertama itu 40 orang. Kemarin yang tidak hadir dua karena meninggal dunia. Jadi baru 38 orang yang menerima ganti rugi," kata Alex.

Alex berharap, warga bisa menggunakan uang hasil ganti untung itu dengan bijaksana. Hingga saat ini, dirinya mengaku belum melihat warganya memberli barang-barang konsumtif.

Baca Juga: Gegara Hal Tak Lazim Ini, Wanita Terapis Meregang Nyawa di Kolong Tol, Kronologinya Bikin Polisi Merinding!

"Sebagian besar untuk membeli tanah lagi. Kalau untuk ramai-ramai beli mobil atau kendaraan roda dua belum terlihat," ungkap Alex.

Pengerjaan fisik proyek Jalan Tol Solo-Jogja baru 10 persen, meski pembebasan lahan sudah 80 persen.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Jogja-Solo, Wijayanto ngungkapkan pembebasan lahan menjadi kendala bagi pelaksana pembangunan fisik jalan tol.

Dia menyebut meski pembasan lahan di Boyolali sudah 80 persen namun yang 20 persen itu merupakan lahan penting bagi proyek ini.

Hal itu berdampak besar bagi pelaksana terhadap proses pengerjaan, mengingat jalan tol ini merupakan satu kesatuan.

Di mana apabila ada lahan yang belum beres berdampak pada proses pembangunan lainnya."Begitu pembebasan lahan selesai, langsung kami lakukan clearing (Pembersihan,red)," ujarnya kepada TribunSolo.com, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Warga Temukan Mayat Tanpa Identitas Terkubur Setengah Badan di Kolong Tol, Polisi Amankan Barang Bukti Ini

GridPop.ID (*)