GridPop.ID - Publik saat ini sedang dihebohkan dengan kabar duka dari komedian senior Tukul Arwana.
Pria yang lekat dengan kumis lelenya itu dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami pendarahan otak.
Hal tersebut langsung dikonfirmasi oleh sang anak, Ega Prayudi.
Dilansir dari Tribunnews, Ega menyebut sang ayah kini masih dalam penanganan dokter di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.
"Betul, beliau saat ini masih dalam perawatan dokter," ujar Ega Prayudi saat dihubungi oleh awak media, Kamis (23/9/2021).
"Mohon doanya, ya. Saya masih dalam perjalanan. Nanti saya kabari lagi nggih (ya), Mas," tutur Ega Prayudi.
Seperti kita ketahui bersama, pendarahan otak merupakan salah satu kondisi stroke yang bisa menyebabkan kematian jika tak segera ditangani.
Pendarahan otak merupakan keadaan darurat medis, yang memerlukan intervensi cepat, sehingga dapat meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup.
Sebelum melakukan pertolongan pertama pada orang yang mungkin mengalami pendarahan otak atau stroke, maka penting untuk mengenali tanda-tandanya.
Tanda-tanda pendarahan otak atau gejala stroke, tergantung pada tingkat keparahan stroke.
Sebab, gejalanya mungkin tidak terlihat jelas atau tidak parah.
Mengutik Kompas.com, tanda-tanda peringatan stroke dapat dikenali menggunakan akronim FAST, yakni Face (wajah), Arms (lengan), Speech (Bicara) dan Time (waktu).
Akronim tersebut merujuk pada tanda-tanda fisik yang dialami seseorang yang mengalami serangan stroke atau pendarahan otak dan tanda-tanda ini haruslah dicermati sebelum dilakukan pertolongan pertama.
Apakah wajah tampak mati rasa atau terkulai di satu sisi, satu lengan mati rasa atau lebih lemah dari yang lain, atau apakah satu lengan tetap lebih rendah dari yang lain ketika mencoba mengangkat kedua lengan.
Tanda lainnya, apakah orang tersebut berbicara dengan cadel atau kacau.
Selanjutnya, jika semua tanda tersebut dialami, maka segeralah menghubungi layanan darurat.
Berikut pertolongan pertama pendarahan otak yang bisa dilakukan, saat mungkin seseorang mengalami stroke yang disebabkan pendarahan otak internal, seperti dilansir dari Healthline.
1. Hubungi layanan darurat.
Jika mengalami gejala stroke atau pendarahan otak, atau mintalah pertolongan pada orang lain untuk menelpon ambulans.
2. Perhatikan posisi saat pasien dibaringkan
Jika Anda merawat orang yang mengalami stroke atau pendarahan otak, maka pastikan mereka berada dalam posisi yang aman dan nyaman.
Sebaiknya, dibaringkan di satu sisi dengan kepala sedikit terangkat dan respons cepat saat mereka muntah.
3. Periksalah apakah mereka bernapas. Jika mereka tidak bernapas, lakukan CPR.
Namun, apabila mereka mengalami kesulitan bernapas, kendurkan pakaian yang menyempit, seperti dasi atau syal.
4. Bicara dengan tenang dan meyakinkan.
5. Tutupi mereka dengan selimut agar tetap hangat.
6. Jangan beri mereka makanan atau minuman.
7. Jika menunjukkan kelemahan pada anggota tubuh, hindari memindahkannya.
8. Amati perubahan kondisi pada orang yang mengalami pendarahan otak internal atau stroke dengan cermat.
Bersiaplah untuk memberi tahu operator darurat tentang gejala yang mereka alami.
9. Pastikan untuk menyebut jika orang tersebut jatuh atau kepalanya terbentur.
GridPop.ID (*)