Find Us On Social Media :

Kebal Minyak Panas, Penjual Gorengan di Magelang Ini Gunakan Tangannya Langsung Ketika Menggoreng, Kelakuannya Tuai Sorotan

By Lina Sofia, Sabtu, 25 September 2021 | 06:02 WIB

Penjual gorengan ini tahan minyak panas

GridPop.ID - Kita pasti seringkali mendatangi penjual gorengan di pinggir jalan.

Biasanya si penjual gorengan menjual sembari sibuk membolak-balikan gorengannya dengan sodet sebagai alat bantu.

Namun, berbeda dengan penjual gorengan di Pasar Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang ini.

Ia mendadak viral karena saat menggoreng gorengan ia tak menggunakan alat bantu, ia memiliki kemampuan yang unik yakni kebal terhadap minyak panas.

Di mana, penjual gorengan yang memiliki nama asli Sri Rejeki (55), menggunakan tangannya langsung sebagai pengganti sodet (sendok penggoreng).

Aksinya tersebut pun, dipertontonkan bagi para pembelinya.

Ia mengaku, melakukan aksi tersebut bukan ajang menyombongkan diri namun semata hanya untuk menarik perhatian pembeli.

"Saya sudah berjualan 10 tahun lamanya. Mulanya, pas pertama kali mencoba memang terasa panas namun tidak sampai melepuh.

"Seiring berjalannya waktu rasa panasnya itu (minyak) jadi biasa saja. Ternyata, pembeli senang melihat saya seperti itu, yasudah saya lanjutkan sampai sekarang," ujarnya kepada Tribunjogja.com, pada Kamis (23/09/2021).

Ia menambahkan, keahliannya dalam menahan rasa panas tidak ada ritual khusus.

Murni karena sudah terbiasa bersentuhan dengan minyak panas selama berjualan.

Baca Juga: Ngaku Dengar Bisikan Misterius, Wanita Ini Tiba-tiba Celupkan Tangan ke Minyak Panas Mendidih, Ini yang Terjadi Selanjutnya

"Tidak ada doa-doanya. Palingan cuma baca bismillah saja. Biar yang dikerjakan membawa berkah dan rezeki yang baik. Itu saja," ungkapnya sembari mengaduk adonan gorengannya.

Ia bercerita, berjualan gorengan dilakoninya karena sang suami sedang mengalami sakit stroke sejak 12 tahun lalu.

Sehingga, dirinya lah yang mengambil alih peran menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi tiga orang anaknya.

"Keluarga sempat terhimpit masalah ekonomi, karena suami sedang sakit berat. Sehingga, tidak bisa mencari nafkah seperti dulu lagi.

"Dari situlah saya langsung memutuskan untuk mencari uang dengan berjualan gorengan agar kebutuhan keluarga saya terpenuhi," ungkapnya.

Berkat berjualan gorengan tersebut, ketiga anaknya pun sukses mengenyam bangku pendidikan.

Anak pertamanya, berkuliah di Universitas negeri ternama di Yogyakarta.

Anak keduanya sudah bekerja di perusahaan yang berada di Pulau Sumatera.

Sedangkan, anak ketiganya baru masuk sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerahnya.

"Bersyukur, dari jualan gorengan bisa menyekolahkan anak. Alhamdullilah, anak pertama dan kedua sudah bekerja. Sekarang tanggungan tinggal yang paling kecil saja," ungkapnya.

Baca Juga: Nekat Nikah Muda dengan Janda 1 Anak, Aktor Lawas Ini Akhirnya Menyesal Usai Kena Siram Minyak Panas sang Istri, Begini Kabarnya Sekarang Setelah Wajah Tampannya Melepuh dan Rusak!

Selepas dirinya viralnya, ia mengaku pembeli gorengannya pun mengalami peningkatan.

Biasanya, dalam sehari bisa menghabiskan 2 kilogram tepung sekarang bisa mencapai 6 kilogram per hari.

"Ini kan viralnya sudah hampir seminggu ya, itu banyak sekali pembeli yang datang. Dari luar kota seperti Bandung, Solo, dan Surabaya pada minta foto-foto juga. Bahkan, ada beberapa youtuber juga yang datang ke sini," ungkapnya.

Ia pun berharap dengan viralnya dirinya di berbagai platform media sosial bisa memberikan dampak yang positif bagi orang lain.

Supaya jangan pernah mudah menyerah ketika diuji dalam berbagai kesulitan.

"Sebenarnya sempat takut juga viral seperti ini. Namun, karena anak-anak saya juga mendukung harapannya bisa memberikan hal yang baik ke orang lain juga," urainya.

Banyak tidaknya kandungan minyak dalam gorengan tergantung dengan teknik menggoreng yang digunakan.

Ketika mau menggoreng lauk atau kudapan, pastikan minyak sudah panas terlebih dahulu baru Anda masukkan bahan makanan ke dalamnya.

Jika Anda memasukkan bahan makanan ketika minyak belum panas, maka makanan akan terendam lama di dalam minyak dan membuatnya menyerap banyak minyak.

Dilansir dari Kompas.com, ketika menggoreng pisang atau tahu di sebuah wajan, cari juga titik yang paling panas yang membuat makanan lebih cepat matang, dan letakkan pisang atau tahu di titik tersebut.

Jika Anda meletakkan sajian di titik yang tak terlalu panas, maka makanan berkecenderungan terendam minyak terlalu lama sehingga berpotensi menyerap minyak lebih banyak. 

Agar makanan tak terlalu lama terendam minyak, Anda juga bisa memproses dulu sajian hingga setengah matang. 

Seperti merebus brokoli hingga setengah matang, baru melapisinya dengan tepung dan menggorengnya dengan minyak.

Dengan cara ini, Anda tak memerlukan banyak waktu untuk mematangkan sajian.

Baca Juga: Takut Wajahnya yang Cantik nan Mulus Kena Minyak Panas, Syahrini Ngeluh Manja ke sang Suami Hingga Bikin Reino Barack Beri Respon Tak Terduga saat Istrinya Kelabakan Masak 

GridPop.ID (*)