Find Us On Social Media :

Padahal Tempat Usahanya Ambles Terendam Banjir, Pemilik Kafe Viral Ini Malah Untung Berkali-kali Lipat GegaraLakukan Hal Diluar Nalar Ini

By Sintia N, Sabtu, 9 Oktober 2021 | 09:02 WIB

Chaopraya Antique Cafe, kafe viral di Thailand yang kebanjiran tapi makin banyak pengunjung

GridPop.ID - Yang namanya bisnis atau usaha itu memang ada kalanya naik ada pula kalanya turun.

Ada berbagai macam hal yang siap mengancam keberlangsungan usaha anda.

Mulai dari ancaman-ancaman yang disebabkan oleh tangan manusia, hingga ancaman-ancaman diluar kendali seperti bencana alam.

Jika tak siap menghadapi ancaman tersebut, bisa-bisa usaha atau bisnis yang sedang dijalankan mengalami kebangkrutan hingga berakhir gulung tikar.

Oleh karena itu, inovasi dan cara-cara kreatif diperlukan untuk mengatasi ancaman-ancaman yang menghadang.

Bahkan lebih bagus lagi jika pelaku bisnis bisa mengubah rintangan atau kondisi buruk yang menimpa menjadi peluang yang lebih besar.

Seperti kisah unik tentang sebuah restoran atau cafe di Thailand yang baru-baru ini viral di media sosial ini misalnya.

Baca Juga: Bolak Balik Ditalak Suaminya hingga Sempat Hidup Luntang Lantung, Teh Ninih Bongkar Tabiat Istri Muda Aa Gym Saat Dirinya Rujuk

Dilansir melalui Kompas.com, sebuah kafe di kota Nonthaburi, Thailand nekat tetap buka saat banjir melanda.

Menariknya, restoran yang digenangi air berwarna coklat itu justru semakin ramai didatangi pengunjung.

Para pengunjung tampak santai duduk di bangku kayu, meski air berwarna coklat keruh mengelilingi bahkan merendam kakinya.

Masih melansri Kompas.com, banjir ini diketahui terjadi akibat badai tropis Dianmu dan hujan muson yang lebat.

Kondisi ekstrem itu membuat luapan air merendam 33 provinsi di Thailand, dan menggenangi lebih dari 300.000 rumah tangga serta merenggut sembilan nyawa.

Namun, banjir Thailand justru menjadi keuntungan bagi Chaopraya Antique Cafe di Nonthaburi, wilayah dari Bangkok di hulu.

Pada sore dan malam hari, Chaopraya Antique Cafe penuh dengan pengunjung yang mengunyah miang kham, makanan pembuka berbungkus daun berapi.

Mereka tetap bersenda gurau ketika perahu dan tongkang beras berlayar melewati Sungai Chao Phraya, membuat air banjir mengarah ke arah mereka.

Baca Juga: Imbas 13 Kali Jalani Pemeriksaan Polisi, Psikologis Yosef Terganggu dan Bakal Lakukan Hal Ini hingga Dalang di Balik Pembunuhan Anak dan Istrinya Tertangkap

Ketika banjir melanda, pemilik kafe yaitu Titiporn Jutimanon bermaksud menutupnya, tetapi menyadari bahwa pelanggan sebenarnya tidak keberatan dikelilingi oleh air.

"Konsepnya menyebar dari mulut ke mulut pelanggan," katanya kepada AFP, seraya menambahkan rekaman restoran unik itu dengan cepat menjadi viral di media sosial.

Restoran-restoran di Bangkok dan destinasi berlibur bolak-balik keluar-masuk dari pembatasan tahun ini, ketika gelombang ketiga Covid-19 di Thailand terjadi.

Otoritas Thailand mengizinkan aturan makan di rumah dilanjutkan pada September sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan, karena kasus baru turun menjadi sekitar 10.000 per hari, dari puncaknya 23.000 pada Agustus.

Diperkirakan 50.000 restoran tutup permanen, menurut Asosiasi Restoran Thailand, dan Titiporn bersyukur dia masih bisa membuka usahanya.

"Kalau saya harus menutup restoran lagi, itu pasti tidak akan bertahan," ujarnya.

Namun ia tak menampik bahwa mengoperasikan restoran yang kebanjiran membutuhkan banyak kerja keras.

"Anda harus berjalan melalui air banjir sambil memegang makanan pelanggan," katanya, menambahkan bahwa staf juga harus mengepel lumpur setelah tutup.

 

Pengalaman ini terbukti menjadi populer di kalangan anak muda dan keluarga Thailand.

"Ekonomi sangat buruk akhir-akhir ini. Saya pikir itu ide yang sangat bagus. Pemiliknya mengubah krisis menjadi peluang," kata pelanggan bernama Neung (49).

Baca Juga: Bikin Melongo, Begini Nasib Finalis Miss World 2021 yang Tak Mau Divaksin, Perwakilan Belanda Harus Gigit Jari!

Otoritas kesehatan di banyak negara menyarankan orang untuk tidak mengekspos diri mereka atau berenang di air banjir.

Kotoran dari limbah yang meluap, bahan kimia dan limbah industri, dapat menyebabkan penyakit serta infeksi kulit dapat terjadi dari kontak dengan luka terbuka.

Selain itu, melansir halodoc.com, ada beberapa bahaya yang bisa mengancam kesehatan anda jika terlalu lama melakukan kontak dengan air banjir.

1. Penyakit Gastrointestinal

Salah satu risiko terbesar dari genangan air banjir adalah jika tertelannya bakteri, virus, atau parasit yang menyebabkan masalah pencernaan, seperti muntah-muntah, diare, hingga tifus.

2. Infeksi kulit

3. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah, chikungunya, dan lain-lain.

4. Hepatitis

Hepatitis A dan E, khususnya, dapat mudah menular lewat makanan dan air yang terkontaminasi sehingga menjadi bahaya di daerah yang pernah mengalami banjir. 

5. Penyakit Legionnaires

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Legionella ini merupakan infeksi pernapasan yang menyebabkan batuk, sesak napas, demam, dan kedinginan.

Baca Juga: Begini Jawaban Shandy Aulia Terkait Rumor Tak Sedap yang Menerpa Rumah Tangganya Bersama David Herbowo, sang Artis Sampai Memohon

GridPop.ID (*)