Meski berulang kali dibujuk perawat, ia bersikeras bahwa tes itu tidak perlu karena dia dan pacarnya sangat setia.
Pada akhirnya dia bersedia melakukan tes tersebut.
Setelah tes selesai, Lauren pulang karena hasilnya belum dapat diketahui saat itu juga.
Tapi, dia lupa bahwa telah mengikuti tes dan terlampau senang lantaran bisa menghabiskan waktu berdua dengan pacarnya.
Namun, dua minggu kemudian, Lauren terkejut menerima pemberitahuan dari rumah sakit bahwa hasil tes menunjukkan bahwa ia positif klamidia.
Menerima hasil yang tidak terduga, Lauren diberi tahu dan diperingatkan bahwa masalah tersebut harus ditangani sejak dini sebelum jadi lebih serius.
Pasalnya, bisa saja ia kesulitan memiliki keturunan jika terlambat mengatasi permasalahan tersebut.
“Saya menangis dengan semua air mata saya ketika saya mendengar dia mengatakan itu karena saya selalu ingin punya anak.