"Yang ngajak untuk berhubungan intim itu saya. Saya tidak tahu sebabnya mungkin pengaruh setan," kata ibu dua anak ini di depan penyidik Satres Narkoba Polres Muara Enim, Selasa (17/3/2020).
Sang ibu mengaku, sudah setahun pisah ranjang dengan suaminya yang pergi bekerja di Bengkulu Utara.
Alhasil, selama ditinggal suaminya, terpaksa IA bekerja serabutan demi menghidupi anak-anaknya.
IA mulai berani menyentuh barang haram dengan mengedarkannya bersama sang anak sekitar lima bulan.
Diakui si ibu, ia terpaksa melakukannya untuk membiayai anak bungsunya yang bersekolah di Palembang.
"Sekolah anak saya itu, butuh Rp 1,5 sampai Rp 2 juta sebulan, sebab ia tinggal di asrama," ujarnya.
Bahkan IA mengaku sadar jika perbuatannya melanggar hukum serta agama.
Anehnya, dia berdalih melakukan hal itu karena spontan saja.
Berdasarkan pengakuannya, IA memang hendak berhubungan badan dengan sang anak, namun belum sempat melakukannnya sudah kena grebek duluan.