Kemudian Imel menceritakan reaksi saat pertama kali dirinya mengetahui mengidap penyakit kanker.
"Kaget, mau nangis jadi nggak nangis. Karena itu cuma tiga minggu setelah aku operasi endimotriosis yang operasi besar delapan jam pula, itu masih sakit. Setelah aku cek ulang ternyata ada kanker."
"Itu udah nggak bisa nangis lagi, nyesek cuma nggak ngomong sama siapa-siapa dulu. Yang aku pikirin anak aku gimana ini? pikirannya udah kemana-mana," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Meski mengidap penyakit yang terbilang mematikan, Imel tetap memiliki semangat hidup tinggi.
Imel tak mau bernasib sama seperti ayahnya yang ternyata juga mengidap kanker.
"Aku semangat hidupnya tinggi, Papaku juga dulu kanker juga. Aku nggak mau telat seperti papa aku," ujarnya.
Ia bersyukur lantaran dengan penyakit ini, Imel jadi lebih dekat dengan Sang Pencipta.
"Aku bersyukur dikasih kesempatan memperbaiki diri. Saat aku sakit yang aku kerjain bukan lagi ngelihat media sosial. Tapi ada baca Al-Quran atau apa, setidaknya itu sedikit aja perubahan di diri aku," kata Imel.