Sekarang, nama ini kembali populer ketika orang terus menemukan barang antik, emas, dan batu giok di pulau Sumatera."Selain perhiasan yang indah, dasar Sungai Musi juga berisi berton-ton koin dan keramik China. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan perdagangan antara pulau Sumatera dan Cina telah berkembang sejak lama," jelas Kingsley."Patung Buddha dan beberapa lonceng perunggu yang ditemukan di dasar Sungai Musi menunjukkan bahwa pada zaman dahulu agama Buddha masuk ke Indonesia melalui perdagangan dengan China," kata Kingsley.Jatuhnya dinasti Sriwijaya yang dulu makmur masih menjadi misteri.Menurut Kingsley, sangat mungkin bahwa Sungai Musi tiba-tiba berubah arah dan melanda ibu kota Sriwijaya dan sekitarnya."Rumah, candi, istana Sriwijaya mungkin telah terendam oleh sungai. Artefak yang ditemukan orang hanyalah beberapa dari sisa-sisa dari dinasti yang menjadi garis hidup Jalur Sutra Maritim, "kata Kingsley."Penggalian dasar sungai Musi sangat penting untuk mengungkap itu semua. Sungai ini penuh dengan buaya yang menyembunyikan terlalu banyak rahasia," jelasnya."Pemerintah juga perlu mengontrol secara ketat kegiatan penambangan emas di Sungai Musi untuk melindungi barang antik dan monumen," tambah Kingsley.