Namun, mertua, kerabat serta temannya menasehati Tieu Ly yang masih muda untuk memiliki anak kedua.
Selain itu mereka juga berpikir agar si anak sulung tak kesepian karena hidup sendiri dan tak ada teman bermain.
Karena itu, ia dan suaminya segera merencanakan untuk memiliki anak kedua dan mempersiapkan program kehamilan.
Setelah itu, Tieu Ly memperoleh kabar baik lantaran selama kehamilan, baik dirinya maupun janin yang dikandung dalam keadaan sehat.
Sehingga Tieu Ly tak perlu khawatir.
Namun setelah sang bayi lahir, dokter segera memindahkan bayinya ke bangsal anak untuk dilakukan operasi.
Tieu Ly bingung lantaran tak mengerti apa yang terjadi.
Ia hanya melihat suaminya menangis di sudut ruangan.
Mengetahui hal tersebut, dokter memberikan penjelasan.