GridPop.ID - Heboh sebuah video yang menampakkan sejumlah pria tidur di samping makam di wilayah Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam video dari akun TikTok @oreo_bamban, terlihat sejumlah orang tidur di samping makam sampai membawa perkakas lain-lain.
Kemudian, di area makam juga didirikan tenda dan terdapat makanan ringan serta minuman.
Dilansir dari Tribunnews.com, para pemuda tersebut ternyata bekerja untuk menjaga makam.
Dalam tugasnya menjaga makam, hal utama yang dilakukan ialah membaca Alquran.
"Itu jaga kuburan ya," tulis JJ.
"Seru sih nungguin kuburan orang baru meninggal, sering nemenin orang yang lagi jaga kuburan kayak gitu," kutipan postingan Bu Ningsih.
Sejumlah pria yang menjaga makam dalam video yang viral adalah warga Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.
Mereka bernama M Ramlan, M Arsyad Maulana, Rama Ikhwan, Suriyani, dan Haris.
Beragam profesi dilakukannya, untuk menghasilkan pundi-pundi ekonomi.
Begitu pun M Arsyad Maulana yang merupakan satu di antara si penjaga makam tersebut.
Ia sudah bekerja sebagai penjaga makam di wilayahnya selama tiga tahun.
"Sudah tiga tahun menjaga makam. Kita jaga makam ya kurang lebih udah hampir 50-an kali," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (11/11/2021).
Menurutnya, ia bersama rekannya menjaga makam atas permintaan keluarga yang ditinggalkan.
Biasanya, mereka menjaga makam selama tiga hari tiga malam.
"Permintaan dari keluarga yang meninggal, yang kita lakukan membaca Alquran," ucap Arsyad.
Selanjutnya, Arsyad juga menjelaskan peralatan yang dibawa ketika menjaga makam.
Ia tak lupa membawa Alquran, selain itu, bantal, sarung, pemanas air listrik, kopi, dan makanan ringan.
Mereka juga mendirikan tenda di dekat makam.
Arsyad mengatakan, bekerja sebagai penjaga makam atas kemauan sendiri pun juga atas izin orang tua.
"Selama ini diizinkan selagi pekerjaan itu baik," ujarnya.
Mengenai tarifnya, Arsyad mengaku dibayar Rp 1 juta per harinya yang nantinya, hasil yang didapatkan dibagi bersama temannya.
Dari hasil tersebut, dapat dipergunakan untuk kebutuhan masing-masing.
Ia menjelaskan bahwa kejadian di video tersebut sudah menjadi tradisi di daerahnya, yaitu Tanjung Balong, Kalimantan Selatan.
"Sudah tradisi dari keluarga yang bersangkutan, dan kebanyakan orang Kalimantan Selatan khususnya Tanjung Tabalong," terangnya.
Ia mejelaskan bahwa hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mendoakan orang yang sudah meninggal.
"Untuk mendoakan, orang yang sudah meninggal," jelasnya.
Saat disinggung soal apakah ada kaitannya terkait anggapan mitos ilmu hitam.
Arsyad mengungkapkan hal itu memang ada, namun tidak sepenuhnya benar.
Dalam cerita yang lain, menjaga makam rupanya juga dilakukan di Kendal, Jawa Tengah.
Dilansir dari Kompas.com, apa yang dilakukan oleh keluarga dan tetangga almarhumah Rukiyah (70), yang meninggal pada malam Selasa Kliwon, 7 Maret lalu, memang terbilang tak lazim.
Sebab, sudah hampir satu minggu ini mereka menjaga kuburan neneknya, yang disemayamkan di makam desa setempat tersebut.
Menurut salah satu anak almarhumah, Ashrof, tradisi jaga tali pocong di kuburan orang yang meninggal pada malam Selasa Kliwon sudah lama dilakukan oleh masyarakat setempat.
Penjagaannya dilakukan selama tujuh hari, mulai dari malam meninggalnya. Sebab, apabila tidak dijaga, tali pocongnya dikhawatirkan akan diambil orang.
"Tidak cuma mayat orang yang meninggal pada Selasa Kliwon, mayat orang yang meninggal pada Jumat Kliwon pun juga dijaga," kata Ashrof.
Ia menceritakan, pernah di daerah Brangsong, Kendal, ada tali pocong yang diambil orang karena makamnya tidak dijaga.
Kejadiannya baru beberapa minggu ini. "Waktu itu, tali pocong yang diambil milik orang yang meninggal pada malam Jumat Kliwon," tambahnya.
GridPop.ID (*)