GridPop.ID - Tak terasa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sebentar lagi akan memasuki hari ke-100.
Polisi pun masih terus berupaya melakukan penyelidikan guna mengungkap dalang di balik aksi pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Dilansir dari Tribunwow.com, pembunuhan ibu dan anak di Subang ini sebelumnya telah disimpulkan dilakukan secara terencana.
Namun, sampai saat ini belum juga diketahui siapa sosok pembunuh dan apa motifnya sampai tega menghilangkan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Yosef, suami sekaligus ayah korban pembunuhan mengungkap harapannya terkait kasus yang urung terpecahkan ini.
Terlebih dua pekan lagi proses penyelidikan akan masuk hari ke-100.
Ia berharap segalanya dapat segera terpecahkan sebelum 100 hari.
"Pak Yosef menyampaikan kepada saya, sebentar lagi memasuki hari ke-100 meninggalnya istri sama anaknya,
kita terutama Pak Yosef berharap sebelum memasuki hari ke-100 kasusnya sudah terungkap," kata Pengacara Yosef, Rohman Hidayat, Jumat (12/11/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Seperti diketahui bahwa pihak kepolisian hingga saat ini baru bisa mengungkap jika kasus pembunuhan ini dilakukan secara terencana.
Adapun motif pelaku tak ada hubungannya dengan pencurian.
Pasalnya, tak ada barang berharga yang raib dari TKP pembunuhan.
Bukan itu saja, pelaku yang begitu lihai dalam menyusun strategi membuat polisi menduga jika memang ini adalah sebuah pembunuhan terencana.
Sejumlah saksi serta barang bukti telah diselidiki guna menguak siapa sosok pembunuh yang sebenarnya.
Rohman menyebutkan alasan Yosef terutama terkait masalah tenaga, pikiran, dan materi yang terkuras habis dalam masa penyelidikan ini.
"Karena mau bagaimana pun tentunya ini menguras waktu, pikiran, tenaga, materil dan imateril ini yang kita harapkan kepada polisi untuk segera menetapkan tersangka," katanya.
Ayah mendiang Amalia Mustika Ratu itu memang menjadi saksi yang paling intens dipanggil pihak kepolisian ketimbang 54 orang lainnya.
Terhitung sudah 15 kali Yosef dipanggil penyidik sebagai saksi.
Rohman kemudian menyampaikan bahwa ia berharap ada akhir baik yang bisa diberikan polisi.
"Pada proses hukum itu merujuk kepada dua hal, kepastian hukum dan keadilan itu ending yang sangat kami harapkan," ujar Rohman.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago sempat mengatakan terkait adanya keterangan saksi yang berubah-ubah.
Erdi menyebut, terkadang memang seseorang tak fokus saat melihat sesuatu.
Menurutnya, tim penyidik tak akan gegabah meski ada satu saksi pun yang mengatakan keterangan tak konsisten.
"Jadi mohon bersabar bahwa Polres Subang masih bekerja untuk mencari dan menemukan bukti-bukti yang mengarah pada pelaku nanti yang jadi tujuan akhir dari rangkaian penyidikan ini," ucap Erdi.
GridPop.ID (*)