Bahkan sang kakak mengaku tak ingin suami adiknya itu mencuri perhatian tamu di acara pernikahannya.
"Tampaknya saudara perempuan saya tidak menginginkannya di salah satu foto pernikahannya karena dia takut dia akan mengambil perhatian darinya karena dia 'berbeda'.
"Dia membenarkan ini dengan mengatakan ketika orang datang dan melihat foto keluarga kami, mereka selalu bertanya tentang dia karena dia satu-satunya yang ada di kursi roda sehingga dia menonjol.
"Dia bilang dia ingin menjadi fokus utama dalam fotonya." katanya lagi.
Wanita ini benar-benar marah dan memutuskan untuk tidak datang di acara pernikahan sang kakak.
Namun siapa sangka, keluarga besarnya justru balik memarahinya.
Bahkan keluarga besar menuntut wanita ini untuk meminta maaf pada kakaknya yang marah lantaran sang adik menolak datang di acara pernikahannya.
"Saya mendapat telepon dari orang tua dan kerabat yang memberi tahu saya bahwa saya perlu meminta maaf kepada saudara perempuan saya karena sekarang dia marah.
Saya marah pada mereka karena berpikir tidak apa-apa membiarkan suami saya keluar dari foto keluarga karena dia cacat," ungkapnya.
Kini atas sikap jahat sang kakak, wanita ini merasa pilu melihat kondisi sang suami.
Pasalnya sang suami merasa dirinya telah menjadi beban orang lain dengan kondisi tersebut.
"Suami saya benci menjadi beban orang dan dia bilang dia baik-baik saja dengan tidak ada di foto.
Yang membuat saya semakin marah karena sekarang dia merasa buruk tentang dirinya sendiri untuk sesuatu yang saya rasa tidak beralasan." katanya pilu.