Find Us On Social Media :

Bocah 7 Tahun Beri Pesan Terakhir hingga Tunjukkan Tingkah Laku Tak Biasa Ini Sebelum Meninggal, Sang Nenek Baru Sadar Isyarat si Cucu Adalah Firasat

By Lina Sofia, Selasa, 16 November 2021 | 09:17 WIB

Ilustrasi mayat

GridPop.ID - Orang yang ingin meninggalkan kita untuk selama-lamanya terkadang telah memberi firasat yang tanpa sadar kita ketahui.

Sepeti yang dialami oleh seorang nenek ini yang baru menyadari pesan terakhir yang mengisyaratkan cucunya akan meninggal dunia.

Dilansir Tribun Tends dari Berita Harian, Mahani Hamid seorang nenek yang berusia 68 tahun yang mengungkapkan dirinya telah diberitahu sang cucu perihal kematiannya.

Namun Mahani Hamid baru menyadari hal itu.

"Almarhum pernah memberi tahu bahwa dia ingin pergi jauh meninggalkan keluarganya."

"Saya tidak berpikir itu pertanda dia akan meninggalkan kita selamanya," kata Mahani.

Sebelumnya nenek berusia 68 tahun itu mengungkapkan, cucunya meninggal karena ditabrak mobil van.

Siswa kelas satu sekolah dasar itu mengalami kecelakaan di Taman Dahlia, Bandar Baru Salah Tinggi, pada 12 November 2021.

Insiden kecelakaan tersebut tepatnya terjadi pada pukul 12.10 siang waktu setempat.

Nur Alsha mengalami cedera di kepala dan sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit swasta setempat namun jiwanya tak tertolong.

Baca Juga: Terjebak di Kereta yang Baru Kecelakaan, Remaja Ini Langsung Hubungi Orang Tua Beri Pesan Mengharukan, Terkuak Alasannya Takut Hal Ini Akan Terjadi!

Nur Alisha merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan pegawai pemerintah di Putrajaya, Mohd Azlin (47) dan Mahani Saad (43).

Mahani menuturkan, pada akhir pekan lalu, mendiang kembali ke kampungya di Felda Keratong 5, Bandar Tun Razak, Pahang.

Nur Alisha datang bersama orang tuanya.

Menurutnya, saat itu kelima anak dan cucunya berkumpul di desa untuk menjenguk suaminya, Saad Hashim (70).

Hashim sudah sepuluh tahun terakhir menderita diabetes.

“Saat itu, Nur Alisha Safiya cukup ceria, tidak seperti sebelumnya yang pemalu dan pendiam."

"Pada malam pertama di desa, Nur Alisha Safiya tidak tidur sampai pagi dan menghabiskan waktu bermain dengan sepupunya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, ada tingkah laku yang berbeda dari Nur Alisha.

"Saat mau pulang, Nur Alisha Safiya berjabat tangan dan memeluk saya lama sekali."

"Berbeda dari sebelumnya," ujarnya saat ditemui di kediaman keluarga almarhum di Taman Intan Baiduri, Labu Lanjut, Salak Tinggi, Sabtu (13/11/2021).

Baca Juga: Innalillahi, Mobil Rombongan Ustaz Zacky Mirza Ringsek Parah Usai Alami Kecelakaan Saat Hendak Berangkat Dakwah, Bagaimana Kondisi sang Ustaz?

Sementara itu, kakak tertua Nur Alisha Safiya, Muhammad Aiman ​​Firdaus (16) mengatakan, saat kejadian ia sedang berada di rumah sekolah di Bandar Baru Salak Tinggi.

Menurutnya, kejadian tersebut diketahui oleh pamannya yang datang ke rumah.

“Nur Alisha Safiya sangat dekat dan manja dengan saya."

"Itu karena saya sering membantunya menyelesaikan tugas sekolah."

"Serta dijadikan referensi jika dia mengalami kesulitan belajar," ungkapnya.

Sang kakak merasa terkejut karena ia ditinggal sang adik dengan sangat cepat.

"Kepergian Nur Alisha Safiya cukup mengejutkan,"ungkapnya.

Ia juga mengaku akan kesepian jika tidak ada sang adik.

"Rumah akan sepi setelah ini," lanjutya.

Meski begitu, ia tetap ridho ditinggal adik pergi selama-lammanya.

"Namun, kami ridho dengan ketetapan Allah SWT," ungkapnya.

Sementara dalam kisah yang lain, bocah 3 tahun berinisial J yang ditemukan terkurung di dalam rumah bersama jasad neneknya akhirnya dijemput keluarga.

Baca Juga: 2 Tahun Koma Sampai Dokter Angkat Tangan, Pria Ini Bak Mendapat Mujizat Tiba-tiba Siuman dengan Kondisi Menakjubkan

Dilansir dari Tribunnews.com sebelumnya, J ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah berhari-hari hidup bersama jasad neneknya di dalam rumah Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/9/2021).

Ia kemudian dibawa ke Puskesma terdekat untuk mendapat perawatan sampai akhirnya keluarganya datang menjemput.

Diketahui J ditinggal ayahnya yang merupakan warga negara Belanda hingga akhirnya dirawat ibu dan neneknya.

Namun, dalam sebulan terakhir, J kehilangan dua orang yang merawatnya itu.

Ibunya yang berusia 35 tahun meninggal setelah menderita sakit pada Agustus lalu.

Kemudian sang nenek, OJ (64) meninggal beberapa hari lalu, juga meninggal dunia dengan riwayat penyakit TBC

Jasad sang nenek ditemukan polisi dan warga di dalam rumahnya di Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, pada Kamis (30/9/2021) siang tadi.

Jasad si nenek terbujur kaku dengan ditemani cucunya, J, dalam kondisi memprihatinkan.

Diduga si nenek sudah meninggal sejak lebih tiga hari lalu lantaran warga sempat sekitar sempat menicum aroma tak sedap dari rumah korban.

Baca Juga: Pria 70 Tahun Hidup Lagi Usai Dikabarkan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat, Terkuak Ini yang Sebenarnya Dia Alami Sebelum Akhirnya Pulang ke Rumah

GridPop.ID (*)