Find Us On Social Media :

Terlambat Selamatkan Diri Saat Terjadi Erupsi Gunung Semeru, Penambang Pasir Ini Nyaris Celaka, Kondisinya Bikin Merinding

By Ekawati Tyas, Minggu, 5 Desember 2021 | 15:42 WIB

Warga korban awan panas letusan Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) sore.

GridPop.ID - Erupsi yang terjadi di Gunung Semeru pada, Sabtu (4/12/2021) membuat sejumlah penambang pasir terkena lahar panas.

Dilansir dari TribunJabar.ID, penambang pasir tersebut berada di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Jawa Timur.

Para korban mengalami luka bakar lantaran terlambat menyelamatkan diri.

"Sementara belum terdeteksi ada berapa jumlah warga sini yang terluka.

Tetapi ada tiga warga dengan kulit terkena lahar panas.

Mereka sopir dari luar desa," ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin dikutip dari Tribun Jatim, Sabtu (4/12/2021) malam.

Adapun Dusun Kampung Renteng di Desa Candipuro jadi kampung terparah terdampak karena jaraknya sekira 2 km dari jalur lahar panas.

Bahkan hampir semua dusun tertutup abu vulkanik saat erupsi terjadi.

Baca Juga: Status Gunung Semeru Kini Level II Waspada, BNPB Himbau 4 Hal Ini pada Masyarakat untuk Langkah Antisipasi

"Sekarang warga ngungsi di balai desa, sedangkan yang kena luka bakar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.

Sejumlah warga dikabarkan terisolasi pasca abu vulkanik menerjang perkampungan tersebut.

Diketahui bahwa letusan Gunung Semeru telah menerjang dua kecamatan yaitu Candipuro dan Pronojiwo.

Abu vulkanik menghujani delapan desa di dua kecamatan tersebut.

Rumah warga dikabarkan mengalami kerusakan parah dan jembatan akses Lumajang-Malang putus.

Dilansir dari Tribunnews.com, dilaporkan terdapat 13 orang meninggal akibat erupsi ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari yang mengonfirmasi kabar tersebut.

Baru dua jenazah yang berhasil diidentifikasi.

Baca Juga: Hujan Batu Menghantam Rumahnya, Seorang Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Semeru Meletus: Saat Erupsi Seperti Kiamat

Korban adalah Poniyem (50) warga Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Pawon Riyono.

"Jadi 13 orang korban ini merupakan update langsung dari lapangan dari Bapak Kepala BNPB," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Di sisi lain tim evakuasi gabungan masih melakukan pendataan kemungkinan bertambahnya jumlah korban.

Letusan Gunung Semeru juga berdampak pada akses listrik warga di seluruh Lumajang.

Sebanyak 30.523 pelanggan PLN sempat mengalami mati listrik.

Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Rasyid Naja berujar, aliran listrik untuk 7.508 pelanggan sudah menyala karena PLN telah berhasil menyalakan 30 gardu.

Proses evakuasi dan pendataan warga terdampak di sekitar Gunung Semeru terus berjalan dengan koordinasi BPBD Jatim dengan BPBD Kabupaten Lumajang.

"Agen bencana Provinsi Jatim dan TRC PB BPBD Lumajang menuju lokasi untuk asesmen dan melakukan evakuasi warga di sekitar Gunung Semeru," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa.

Baca Juga: Geger Warga Tunggang Langgang Selamatkan Diri Akibat Gunung Semeru Erupsi, Begini Pernyataan PVMBG hingga Gubernur Jatim

GridPop.ID (*)