Proses pembuahan bayi tabung terjadi di luar tubuh manusia.
Program bayi tabung, disebut juga fertilisasi in vitro atau IVF, merupakan teknologi reproduksi yang diklaim efektif membantu wanita mendapatkan kehamilan.
Melansir Kompas.com dari Medical News Today, IVF melibatkan pembuahan sel telur diluar tubuh, kemudian ditanamkan pada rahim wanita.
Dalam kehamilan normal, sperma pria menembus sel telur wanita dan membuahinya di dalam tubuh setelah ovulasi, ketika sel telur matang telah dilepaskan dari ovarium.
Sel telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada dinding rahim atau rahim, dan berkembang menjadi bayi.
Hal ini dikenal sebagai konsepsi alami. IVF telah digunakan sejak akhir 1970-an, dengan bayi pertama dari proses bayi tabung lahir pada 25 Juli 1978, bernama Loiuse Brown.
Robert Edwards dan Patrick Steptoe yang bekerja sama dalam prosedur ini dianggap sebagai pelopor IVF.
Pada 2010, Robert Edwards menerima penghargaan Nobel dalam Bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk pengembangan fertilisasi In-Vitro.
Selang tiga tahun, pada Juli 2013, pasangan di AS mempunyai bayi pertama yang dilahirkan melalui IVF sebagai hasil dari pengurutan DNA generasi berikutnya.
Ini merupakan cara baru untuk menyaring embrio yang meningkatkan tingkat keberhasilan IVF dan secara signifikan mengurangi biaya pengobatan.
Teknologi pengurutan DNA membantu dokter menyaring embrio yang dibuat dengan IVF, untuk mengidentifikasi embrio yang paling mungkin mengarah pada keberhasilan memperoleh kehamilan.
GridPop.ID (*)