GridPop.ID - Masih ingat pernikahan Slamet dan nenek Rohaya yang sempat heboh di tahun 2017 lalu?
Kini, pasangan beda usia 55 tahun itu dikabarkan masuk media internasional karena nasib rumah tangga mereka yang mengejutkan.
Memangnya ada apa?
Melansir dari Tribun Jateng, pernikahan Slamet dan nenek Rohaya sempat viral karena dituding cuma modus mengincar harta.
Pasalnya, Slamet berusia 19 tahun dan nenek Rohaya 74 tahun.
Kisah cinta mereka berawal pertemuan tidak sengaja karena tinggal di daerah yang sama.
Setelah itu, Selamet pulang untuk meminta orang tuanya menikahkannya dengan seorang wanita tua yang seusia dengan neneknya.
Ketika dia tidak menerima restu, Slamet sempat nyaris bunuh diri.
Sampai saat itu, orang tuanya setuju untuk menikahkan.
"Mereka bilang mereka akan mati jika tidak menikah,"
"Mereka bilang mereka sangat mencintai satu sama lain dan jika salah satu dari mereka meninggal, yang lain juga akan mati," ujar Kuswoyo, kepala desa tempat tinggal pasangan itu.
Kini, saat usia pernikahan mereka mencapai 3 tahun, kabar pernikahan Slamet dan nenek Rohaya ternyata kembali menjadi sorotan.
Mlensir dari GridHits, adalah situs berita Vietnam Eva.vn pada Sabtu (10/10/20) yang menceritakan soal kabar mengenai pasangan Slamet dan nenek Rohaya.
Pasalnya, usai 3 tahun pernikahan Slamet sering mengunci istrinya di rumah karena takut terlalu menarik perhatian pria lain.
Karena sifatnya yang kekanak-kanakan ini, Rohaya sempat marah, tapi belakangan semakin jatuh cinta dengan suaminya.
Pasangan berusia 55 tahun itu bahkan berencana punya bayi, tapi sepertinya mustahil karena nenek Rohaya yang sudah tua.
Pasangan itu tidak memanfaatkan popularitasnya untuk mendapat untung.
Malahan mereka tinggal dengan sederhana di Desa Karangendah, Kecamanatan Lengkiti, Daerah Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan.
Pernah ada kabar bahwa nenek Rohaya jatuh sakit, nyatanya pasangan ini masih sehat-sehat saja, kata situs tersebut, menukil pernyataan Siswoyo Kepala Desa Setempat.
Selamet juga tak bisa meninggalkan istrinya untuk merantau, jadi dia menjadi petani di desanya, keduanya menanam padi, jagung dan bercocok tanam.
Di musim hujan Selamet bekerja paruh waktu untuk menghidupi istrinya.
GridPop.ID (*)