GridPop.ID - Tingkah terselubung TKW asal Indonesia ini terkuak setelah telat bangun tidur.Mengetahui pembantunya telat bangun, majikan pun syok temukan fakta mengejutkan setelah mendatangi kamar pegawainya.Sontak saja, kedok sang pembantu yang sudah disembunyikan selama 2 minggu pun terkuak.
Ternyata sang pembantu nekat membawa pria asing ke dalam kamar untuk berhubungan badan dengannya.
Tak hanya itu, pihak polisi juga menemukan paket kondom dan alat kontrasepsi setelah menggeledah si pria.Dilansir oleh suryamalang.com dari laman Asia One Jumat (24/11/2021), majikan yang bermarga Wang itu sempat menghubungi Lianhe Wanbao pada 21 Desember lalu.Wang berbagi cerita terkait kelakuan pembantu rumah tangga mereka yang berasal dari Indonesia.Diketahui, pembantu tersebut baru saja mereka pekerjakan pada bulan November lalu.Wang dan suaminya tinggal di sebuah unit kondominium yang terletak di Bukit Timah.
Mereka tinggal bersama dengan tiga putri mereka yang berusia dua, empat dan enam tahun, serta ibu Wang. "Dia telah bekerja untuk keluarga lain selama dua tahun, jadi kami mempekerjakannya karena kami merasa dia berpengalaman." ujar Wang.Wang menceritakan pada hari kejadian tanggal 8 Desember, mereka memperhatikan pembantunya masih belum bangun pukul 7 pagi seperti biasanya.Mereka berpikir mungkin dia ketiduran, suami Wang lantas pergi untuk membangunkannya."Dia biasanya bangun jam 6 pagi untuk menyiapkan sarapan, tapi hari itu dia masih di tempat tidur jam 7""Ketika suamiku membuka pintu untuk membangunkannya, dia malah ketakutan!" katanya.Wang menceritakan suaminya melihat seorang pria berbaring di sebelah pembantunya dengan hanya mengenakan celana boxer.Suami Wang langsung tersentak dan berteriak, "Siapa kamu!" sebelum akhirnya menelepon polisi.Ketika polisi tiba, mereka menginterogasi pria itu yang ternyata warga negara Bangladesh, dan pembantu mereka.Terungkap fakta mengejutkan, ternyata ini bukan pertama kalinya pria itu datang ke rumah."Dia mengakui selama dua minggu, dia telah membawa pulang pria Bangladesh untuk bermalam!" tutur Wang.
Wang menambahkan polisi telah menemukan paket kondom di tas pria itu, banyak di antaranya sudah dibuka. Setelah menggeledah kamar pembantu, mereka juga menemukan kontrasepsi oral. Wang menduga pembantunya menunggu sampai larut malam ketika semua orang tertidur untuk menyelinapkan kekasihnya ke dalam rumah lalu memastikan pria itu pergi sebelum fajar.Wang juga mengatakan rutinitas malam pasangan itu terungkap karena saudara laki-laki Wang yang memutuskan untuk menginap malam itu."Malam itu, kakakku bangun sampai jam 3 pagi menonton sepak bola dan dia pasti sudah menunggunya tidur sebelum dia membiarkan pacarnya masuk. Mungkin karena 'mulai terlambat', mereka ketiduran dan ketahuan." ungkap Wang.Setelah polisi membawa pria Bangladesh itu, Wang dan suaminya juga meminta pembantu mereka untuk mengemasi tasnya sebelum membawanya ke agen. Suami Wang menekankan, mereka ingin pembantunya dipulangkan daripada dipindahkan ke majikan lain.
"Perilakunya tidak bertanggung jawab dan jika dia dipindahkan, tidak ada yang bisa menjamin hal yang sama tidak akan terjadi." ucapnya.Sebagai tambahan, Pekerja Rumah Tangga (PRT) memang kerap dibutuhkan untuk membantu majikan meringankan beban pekerjaan.Apalagi jika memiliki hunian yang luas serta keluarga besar, PRT tentu dipilih untuk mengurus kebutuhan rumah.Dilansir dari laman kompas.com, Co-Founder sekaligus CEO YourPartner, Fahmy Ramadhan membagikan lima tips cara memilih PRT atau Asisten Rumah Tangga (ART).Salah satu yang harus diperhatikan untuk calon PRT adahal latar belakangnya.Pengalaman kerja dan latar belakang menjadi sebuah poin yang harus dipertimbangkan, karena bagaimanapun calon partner Anda terbentuk dari pengalaman dan latar belakang yang telah dialami dalam hidupnya. Jika pengalaman dan latar belakangnya baik, bisa dipastikan mereka akan bekerja dengan baik pula di rumah kita. Lebih mudah jika menggunakan jasa pihak ketiga melakukan background check agar lebih detail."Dari survey internal yang kami lakukan, sekitar 73 persen rumah tanggaa tertarik pakai jasa PRT. Salah satu alasan yang tidak pakai PRT karena trauma, entah dengan PRT atau penyalurnya," ucap Fahmi. Meski demikian, kebutuhannya tetap tinggi. Setiap bulan, rata-rata lebih dari 20 orang yang datang padanya untuk mencari PRT. "Peaknya setelah Lebaran," ucap dia.
GridPop.ID (*)