Find Us On Social Media :

Headset dan Earphone Jadi Makanan Sehari-hari Selama Pandemi? Lakukan Tips Berikut Ini Agar Organ Pendengaran Tak Kena Dampak Buruknya

By Ekawati Tyas, Kamis, 30 Desember 2021 | 07:42 WIB

Tips agar organ pendengaran tak terganggu meski sering menggunakan headset hingga earphone.

GridPop.ID - Penggunaan earphone atau headset yang makin sering ketika situasi pandemi Covid-19 dapat berdampak pada kesehatan telinga dan pendengaran.

Ya, kurang lebih dua tahun belakangan ini memang banyak kegiatan yang dilakukan di rumah secara online.

Sebut saja pekerjaan hingga pendidikan.

Dilansir dari Tribun Health, penggunaan headset hingga earphone bak sudah menjadi makanan sehari-hari.

Padahal, jika digunakan dalam jangka waktu lama, earpone dan headset dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan telinga dan pendengaran.

Dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo, Sp.T.H.T.K.L., M.Sc., FICS., mengatakan, pada beberapa kasus ditemukan gangguan pendengaran terkait penggunaan perangkat audio untuk mendengarkan suara langsung ke telinga.

Sebab, paparan suara dengan intensitas yang tinggi sangat berhubungan dengan gangguan pendengaran.

Kondisi tersebut dikenal dengan sensorineural hearing loss dan telinga berdenging atau tinnitus.

Baca Juga: Terlalu Asyik Main Ponsel Sembari Isi Daya Baterai dan Gunakan Headset saat Hujan Deras, Nasib Pria di Yogyakarta Berakhir Tragis, Tersambar Petir Hingga Tubuhnya Gosong

Berdasarkan rekomendasi National Institute and Health, suara tidak boleh melebihi 85 desibel di telinga kita selama 8 jam.

"Jadi, penggunaan sound devices yang aman yaitu dengan melakukan pengaturan volume di bawah 85 desibel dan diatur waktu penggunaanya tidak boleh terlalu lama,"paparnya dalam kegiatan baru-baru ini.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa secara umum paparan suara yang semakin besar dapat ditoleransi dengan pembatasan waktu.

Misal menurut The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) direkomendasikan untuk intensitas 85 desibel selama 8 jam,

88 desibel hanya selama 4 jam, 91 desibel hanya 2 jam, dan 100 desibel hanya 15 menit harus mulai dilakukan program perlindungan untuk paparan suara.

Dosen FKKMK ini menerangkan, secara umum gangguan pendengaran yang terkait dengan suara akan meningkat pada pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid.

Beberapa komorbid tersebut diantaranya seperti, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit metabolik lain.

"Walaupun pasien tanpa komorbid, tetapi bila mengalami paparan dengan intensitas yang tinggi dan dalam jangka lama akan berhubungan dengan gangguan pendengaran dan tinnitus atau telinga berdenging," jelasnya.

Baca Juga: Ngeri! Pria di Thailand Tewas Tersengat Listrik Saat Gunakan Headset pada Ponsel yang Sedang Dicharger

Itu lah sebabnya, masyarakat harus menjaga kesehatan pendengaran saat penggunaan perangkat audio.

Caranya yakni dengan melakukan pembatasan pemakaiannya dengan tingkat suara level tertentu.

Serta jangan lupa untuk memberi pembatasan waktu penggunaan atau tidak terlalu lama.

"Ada pembatasan penggunaan sound devices dengan tingkat sound level tertentu, tidak terlalu lama, ada dosis maksimal untuk paparan suara keras, dan dalam waktu tertentu," ujarnya.

Dilansir dari Bobo.ID, earphone juga tak dianjurkan dipakai saat tidur.

Kebiasaan tersebut berbahaya bagi telinga.

Adapun bahaya earphone yang digunakan sata tidur antara lain, kotoran telinga menumpuk, nyeri telinga karena infeksi, dan gangguan pendegaran.

Nah, itulah uraian tentang bahaya penggunaan earphone hingga headset serta tips mengatasinya, selamat mencoba tipsnya!

Baca Juga: Dijamin Anti Ribet, Simak 5 Tips Dekorasi Natal yang Nggak Butuh Waktu Lama

 

GridPop.ID (*)