GridPop.ID - Unik sekaligus mengejutkan, seorang wanita meraup keuntungan hingga miliaran hanya dengan menjual kentut.
Sayangnya, kentut yang dijual via online itu berujung permasalahan serius.
Dilansir dari New York Post via Tribunnewsmaker.com, wanita bernama Stephanie Matto (31) adalah seorang mantan bintang reality show televisi 90 Days Fiance.
Ia berinisiatif menjual kentut dengan pengemasannya dimasukkan ke dalam toples.
Satu toples kentut dibanderol dengan harga 1.000 dollar AS atau sekitar 14 juta rupiah.
Betapa untungnya Stephanie, bisnisnya itu ternyata laku keras dan banyak yang berminat membeli kentutnya.
Bahkan dalam seminggu, Stephanie mampu mengantongi 50.000 dollar AS atau sekitar 700 juta rupiah dari usaha jualan kentut.
Hal itu membuat Stephanie terus menjualnya karena mendapatkan untung yang begitu besar.
Penjualan kentut Stephanie bahkan mencapai angka 200.000 dollar AS (Rp 2,8 miliar).
Dilansir dari Kompas.com, Stephanie memanfaatkan pengikutnya di Instagram sebagai basis pelanggannya guna memasarkan kentutnya.
Ia mengungkapkan, dirinya mempersiapkan tubuhnya untuk mengeluarkan kentut dengan makan banyak protein, yogurt, telur rebus, dan kacang-kacangan.
Dia menambahkan, dia suka membaca sambil menunggu waktu kentut lalu memasukkannya ke dalam toples dengan beberapa kelopak bunga guna menambah aroma, tetapi paling kuat hanya bertahan dua hari pertama.
"Selama bertahun-tahun, aku mendapat beberapa pesan dari pria dan wanita yang ingin membeli bra, celana dalam, rambut, air mandi, dll," katanya kepada Buzzfeed.
“Kupikir kentut adalah sesuatu yang menarik, tetapi juga sesuatu yang menyenangkan, unik, dan berbeda.
Ini hampir seperti barang baru!"
Akan tetapi, Stephanie akhirnya memutuskan untuk berhenti menjual kentutnya.
Alasan di baliknya yaitu karena berhubungan dengan masalah kesehatan.
Wanita tersebut sampai dilarikan ke rumah sakit usai merasakan nyeri dada.
Ia khawatir nyeri yang dirasakan berhubungan dengan gejala serangan jantung.
Kemudian ia pun menjalani serangkaian tes kesehatan.
Ternyata, rasa sakit itu berhubungan dengan kegiatannya dalam menghasilkan kentut.
Sebab, ia kerap memakan kacang dan telur dengan tujuan untuk memicu keluarnya kentut.
Akan tetapi, Stephanie tidak memberi tahu dokter tentang alasannya memakan makanan yang mengandung protein sampai berlebihan.
Ia kemudian disarankan oleh dokter untuk mengubah pola makannya dan juga harus mengonsumsi obat penekan gas dalam tubuh.
Bisnis jualan kentut Stephanie akhirnya gulung tikar.
Kini, Stephanie menyumbangkan sebagian dari penjualan kentut untuk mendukung para penderita gangguan lambung.
GridPop.ID (*)