Find Us On Social Media :

Tak Puas dengan Layanan Kaisar di Atas Ranjang, Permaisuri Ini Sampai Punya Banyak Gigolo untuk Puasakan Hasrat Seksualnya, Dibayar Rp 9,3 Juta Sekali Kencan!

By Arif B, Sabtu, 22 Januari 2022 | 07:22 WIB

Gaya Elle Fanning saat perankan karakter Catherine the Great di serial The Great.

GridPop.ID - Siapa yang tidak tahu Catherine the Great.

Permaisuri dari kekaisaran Rusia ini dikenal karena kebijakan dalam dan luar negerinya yang barbar.

Selain itu, Catherine the Great juga dikenal karena kisah hubungan ranjang dengan sang kaisar.

Melansir dari Ranker, Catherine the Great dikabarkan memiliki hasrat seksual yang tinggi.

Catherine II, The Great, lahir dengan nama Sophia Augusta Frederica, anak dari pangeran Christian of Anhalt-Zerbst dan seorang wanita bangsawan.

Ayahnya adalah seorang pangeran Jerman, membuatnya menjadi seorang putri.

Namun posisinya agar bisa berkuasa sangatlah kecil karena ayahnya hanyalah seorang pangeran kecil.

Akhirnya di usia 14 tahun Sophia dipilih menjadi istri dari Adipati Agung Peter of Russia yang baru berumur 15 tahun.

Tahun 1744, ia pindah agama ke gereja Ortodoks Rusia dan mengambil gelar Grand Duchess Catherine.

Baca Juga: Kuat Bercinta Lebih dari 5 Ronde Dalam Sehari, Wanita Ini Buat Pasangannya Tak Sanggup Turuti Hasrat Seksual yang Kelewat Batas, Endingnya Bikin Syok

Ia menikah dengan Peter tahun berikutnya di umur 16 tahun dan dengan segera Catherine the Great membencinya meskipun di tahun 1762, Peter akhirnya mendapatkan tahta dalam posisi bibinya, Permaisuri Elizabeth.

Tsar Peter III setengah Jerman dan mencintai semua hal berbau Jerman, termasuk Prussia, yang merupakan musuh Rusia karena Perang Tujuh Tahun yang melibatkan Rusia di dalamnya.

Ia mencoba membuat Gereja Ortodoks beralih kepada tradisi Lutheran dan berdamai dengan Prussia.

Peter selalu mengecewakan bagi Catherine the Great karena tidak memiliki rasa politik yang pas dan bertindak seperti bocah manja yang sombong.

Dengan temperamen mengerikan, kebodohan dan kebiasaan meminum alkohol, Peter membuat Catherine menderita.

Akhirnya enam bulan setelah Tsar Peter III berkuasa, Peter ditahan dan tewas, diduga berkelahi dalam keadaan mabuk.

Catherine diduga menjadi sosok yang merencanakan semua itu agar Peter turun tahta dan lepas dari pernikahan "tanpa cinta".

Hasrat seksual yang tinggi

Selama pernikahannya, Catherine the Great selalu mendengar cerita mengenai petualangan seksual suaminya.

Baca Juga: Nafsu Birahi Tak Bisa Dibendung, Guru Ngaji di Depok Ini Lampiaskan Hasrat Seksual pada Muridnya dengan Upah Rp 10 Ribu, Alasan Klasik di Balik Aksi Bejat Pelaku Bikin Emosi!

Dia selalu berpikir hal-hal ini dibuat, hanya sebagian dari imajinasi dan walaupun ia menderita menikah dengan Tsar Peter III, ia tetap setia sampai usia 25 tahun.

Sejak umur 25, Catherine berubah dan memiliki banyak selingkuhan.

Konon tidur dengan istri Tsar memberi keuntungan banyak tapi hal itu bukan hal mudah karena Catherine mempelajari sosok yang menjadi selingkuhannya.

Kenekatan, tubuh, kepintaran dan wajah ganteng hanyalah awal mulanya saja.

Catherine mempekerjakan wanita yang menunggu, beberapa wanita yang menguji para pria yang ingin tidur dengannya.

Awal karirnya, Catherine jatuh cinta dengan Gregory Potemkin, yang dikenal sebagai "suami rahasia" Catherine.

Namun sosok suami rahasia itu digantikan dengan mudah oleh kekasih Catherine selanjutnya, Alexander Vassilzhikov.

Banyak wanita tidak suka dengan Potemkin dengan rambut gondrongnya dan berhari-hari tidak mandi, tapi bagi Catherine, Potemkin kuat, mempesona dan ia tersihir oleh dominasi seksualnya.

Kapan pun mereka tidak bersama Catherine akan mengiriminya surat cinta yang di dalamnya menyebut Potemkin sebagai "singa hutan," "hewan peliharaan kesayanganku," "boneka kesayanganku," dan lain sebagainya.

Baca Juga: 7 Bulan Hidup Sendiri Usai Bercerai dari Eryck Amaral, Aura Kasih Blak-blakan Ungkap Cara Melampiaskan Hasrat Seksual: Lebih Kalem

Tidak pernah ada bukti mereka menikah tapi banyak yang berpikir demikian.

Potemkin bertindak seperti raja bagi Catherine dan ia mungkin paling diingat dengan "Desa Potemkin."

Desa-desa ini dipentaskan untuk hiburan bagi Catherine, yang tanpa ia sadari hanya menunjukkan upaya buatan dan setengah hatinya mereformasi dan membebaskan Rusia.

Tahun 1791, Potemkin meninggal, tapi ia tetap membuat Catherine bahagia dengan memilih penerusnya.

Ada Zavadovsky, Zorich, Rimsky-Korsakov, Lanskoy, Ermolov, diikuti dengan Mamonov dan masih banyak lagi.

Masing-masing kekasih Catherine dibayar dengan 50.000 rubel, 5.000 ketika pensiun, 4.000 - 5.000 budak di Ukraina.

Salah seorang mantan kekasih, Count Stanislas Augustus Poniatowski, bahkan diberikan tahta di Polandia, tapi kemudian Catherine mengambil itu semua untuk diserap ke dalam kerajaannya sendiri.

Catherine dikenal mengatakan, "Sayang sekali hatiku tidak bisa merasa utuh, bahkan untuk satu jam saja, tanpa cinta."

Seorang kekasihnya adalah Grigory Orlov yang membantu Catherine menggulingkan suaminya sendiri, sedangkan Sergei Saltykov dikenal sebagai sosok ayah kandung anak pertamanya, Paul I, yang menjadi Tsar selanjutnya.

Baca Juga: Ogah Pakai Sex Toys untuk Puaskan Hasrat Seksual, Aura Kasih Bagikan Cara Unik Atasi Lonjakan Nafsu Birahi Meski Hidup Tanpa Suami

Catherine meninggal di tahun 1796 di usia 67 tahun.

Pagi itu ia bangun dan ke kamar mandi, duduk di toilet tapi kemudian terserang stroke.

Pelayannya menemukan ia di toilet itu kemudian membawanya kembali ke ranjangnya, tempat ia akhirnya meninggal dunia.

GridPop.ID (*)