GridPop.ID - Innalillahi, kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan.
Satu lagi penyanyi lawas meninggal dunia karena Covid-19.
Melansir dari GridFame.ID, ia adalah Hana Horka.
Hana Horka adalah penyanyi folk asal Republik Ceko.
Kabar duka meninggalnya Hana Horka telah dikonfirmsi oleh sang anak, Jan Rek.
Anak Hana Horka menjelaskan bahwa sang bunda sengaja membuat dirinya terkena virus agar bisa mengunjungi tempat-tempat tertentu sebagai penyintas Covid-19.
Jan Rek dan sang Ayah telah melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap sebanyak dua kali.
Akan tetapi, keduanya terkonfirmasi mengidap Covid-19 pada momen Natal tahun lalu.
Lain halnya dengan sang putra dan suami, Hana Horka justru tidak melakukan vaksinasi.
Ketika dua anggota keluarganya terpapar Covid-19, Hana Horka justru melakukan aksi nekat yang berakibat fatal.
Jan Rek sudah meminta sang bunda untuk menjauhi dia dan ayahya ketika sedang terkena Covid-19.
Namun, Hana Horka justru menginginkan dirinya ikut tertular.
Hana Horka tetap berada bersama suami dan putranya ketika mereka sakit.
"Dia seharusnya diisolasi selama satu minggu ketika kami dinyatakan positif. Tetapi dia malah berada dekat bersama kami sepanjang waktu," kata Jan Rek.
Melansir dari Tribun Pontianak, dua hari sebelum meninggal Hana Horka sempat menulis di media sosial bahwa dia sedang dalam pemulihan Covid-19.
"Sekarang akan ada teater, sauna, dan konser," tulisnya.
Pada Minggu pagi 16 Januari 2022, Hana Horka meninggal dunia.
Padahal Hana Horka sudah sempat mengaku merasa lebih baik.
Tapi kemudian punggungnya mulai sakit, sehingga terpaksa berbaring di kamarnya.
"Dalam waktu sekitar 10 menit semuanya selesai. Dia tersedak sampai meninggal,” timpal Jan Rek lagi.
Jan Rek mengaku ibunya tidak divaksin.
Ia mengungkapkan bahwa ibunya, Hana Horka sebenarnya adalah tipe orang yang tidak percaya pada beberapa teori konspirasi yang aneh-aneh tentang vaksin Covid-19.
"Dia berpandangan lebih setuju tertular Covid daripada divaksinasi, tapi bukan berarti percaya pada teori tubuh kita akan mendapat microchip atau semacamnya," katanya.
"Tidak ada gunanya mencoba mendebatkan masalah ini dengannya karena itu akan menjadi terlalu emosional," lanjut Rek.
Kini dia berharap kejadian yang dialami ibunya itu bisa meyakinkan orang lain untuk divaksinasi.
"Jika Anda memiliki contoh dari kehidupan nyata, itu lebih kuat dari sekadar grafik dan angka. Anda tidak bisa benar-benar bersimpati dengan angka." lanjutnya lagi.
GridPop.ID (*)