GridPop.ID - Aksi pembunuhan menimpa seorang pekerja seks komersial (PSK) di eks Lokalisasi Paleman, turut Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Insiden pembunuhan yang menewaskan PSK bernama Sulastri alias Lusi (19) terjadi pada, Senin (19/1/2022) sekitar pukul 01.15 WIB.
Dilansir dari Sripoku.com, pelaku bernama Roynaldi Adi Pradana (21) naik pitam lantaran belum puas berhubungan badan sudah diminta untuk berhenti.
Tak hanya itu saja, pelaku juga merasa kesal karena korban meminta menyudahi hubungan badan dengan nada membentak.
Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantoro membeberkan kronologi pembunuhan yang dilakukan pria asal Kabupaten Brebes itu.
Korban dan pelaku diketahui check in pada, Minggu (23/1/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Beberapa jam kemudian salah satu penjaga rumah yang bernama Waluyo curiga lantaran korban dan pelaku tak kunjung keluar kamar tepatnya pada, Senin (24/1/2022).
Alhasil ia memutuskan untuk menggedor pintu kamar, namun tak ada tanggapan.
15 menit kemudian Waluyo kembali menggedor pintu dan memutuskan untuk mendobraknya lantaran lagi-lagi tak ada respon.
Di dalam, korban ditemukan terbaring di kasur tanpa busana, begitu pula dengan si pelaku yang berdiri di samping ranjang dengan kondisi yang tak berbusana juga.
"Karena penjaga mengira memang belum selesai akhirnya pintu kamar ditutup lagi."
"Tapi setengah jam kemudian atau sekitar pukul 01.15 WIB, penjaga rumah merasa curiga lagi karena tak kunjung keluar dan akhirnya kembali mendobrak pintu."
"Pelaku yang berada di dalam langsung lari keluar rumah menuju ke arah pantai," ungkap Wakapolres Tegal Kompol Didi, saat gelar perkara di halaman Mapolres setempat, Rabu (26/1/2022).
Setelah menghidupkan lampu, Waluyo menemukan korban dalam keadaan lemas dan di bagian wajah serta leher terdapat luka lebam.
Korban langsung dilarikan ke RSUD Suradadi, tapi sayang nyawanya tak bisa tertolong.
Hal tersebut membuat Waluyo dan rekannya memutuskan untuk lapor ke Polsek Suradadi.
"Setelah mendapat laporan, tim Satreskrim Polres Tegal langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi."
"Singkatnya Satreskrim berhasil berkoordinasi dengan pihak keluarga pelaku dan setelah mendapat informasi bahwa pelaku di rumah."
"Tim langsung bergegas mengamankan pelaku sekitar pukul 02.30 WIB (Selasa dini hari) beserta barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut," terangnya.
Dilansir dari Serambinews.com, berdasarkan hasil autopsi ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang dialami korban yakni pada bagian wajah, leher, dan luka lecet di leher serta dada.
"Sesuai pengakuan pelaku, motifnya emosi karena korban meminta untuk segera menyudahi hubungan intim, padahal saat itu pelaku belum merasa puas."
"Merasa kesal dan sudah membayar, akhirnya pelaku gelap mata dan melakukan kekerasan terhadap korban hingga meninggal dunia."
"Adapun sebab kematian karena dibekap dan dicekik yang mengakibatkan mati lemas," jelasnya.
Di sisi lain, pelaku mengaku khilaf saat membunuh korban.
"Saya khilaf dan terbawa emosi. Posisi saat itu saya belum puas, tapi korban (Lusi) minta cepat-cepat selesai karena ada tamu lain."
"Saya semakin emosi karena korban meminta dengan nada membentak," tutur pelaku.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun, atau pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 7 Tahun.
GridPop.ID (*)