GridPop.ID - Lakukan inspeksi mendadak ke salah satu gedung sekolah di Tawangmangu, Ganjar Pranowo justru meradang.
Hal ini terjadi lantaran Ganjar Pranowo kecewa dengan proyek pembangunan di SMAN Tawangmangu, kabupaten Karanganyar.
Mengutip Tribunnews.com, diungkapkan hal tersebut terungkap melalui akun Twitter Ganjar Pranowo.
Melalui akun Twitternya, terdapat video Ganjar tampak menendang tembok yang ia sebut tembok palsu.
"Ow iyo, kon ngganti iki mas (Oh benar, suruh ganti ini mas)," kata Ganjar sebagaimana terekam dalam video.
Melihat kondisi tersebut, Ganjar Pranowo mulai meradang.
"Wah parah, saya kira tembok ternyata palsu. Kontraktor pembangunan SMA N Tawangmangu tadi langsung saya telpon untuk bertanggungjawab. Besok saya kirim tim teknis untuk ngecek semua. Tak ada yang boleh main-main dengan pekerjaan apapun di Jateng," tulisnya.
Ia pun lantas menelpon mandor dari kontraktor yang bertanggung jawab di gedung sekolah tersebut.
"Ini apa-apaan mas? Jangan main-main ya, sekarang telepon bosmu, saya mau ngomong," kata Ganjar pada mandor itu.
Dalam inspeksi yang diakukan pada Minggu (30/1/2022), Gubernur Jawa Tengah itu menemukan beberapa bagian bangunan yang dikerjakan asal-asalan.
Seperti besi pembatas tangga yang karatan dan pengelasan tidak sempurna, lantai dan tembok retak serta bata tempel yang tidak rapi.
Tapi paling parah adalah tembok di bawah jendela lobi. Ganjar yang melihat keanehan lalu mencoba kekuatan tembok itu dengan menendang pelan, ternyata langsung jebol.
Sang mandor yang mendapat telpon dari Ganjar pun segera menghubungi atasannya dan disambungkan dengan Ganjar Pranowo.Ia langsung berbicara dengan nada tinggi.
"Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi, sekarang pekerjaanmu kayak gini. Mau saya bawa ke kejaksaan?” kata Ganjar.
Gubernur meminta pelaksana proyek segera memperbaiki.
Dilansir Kompas TV, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan peletakan batu pertama pembangunan SMAN Tawangmangu pada 12 Juni 2021 lalu.
Kecamatan Tawangmangu merupakan satu dari beberapa kecamatan di Jawa Tengah, yang belum memiliki SMA Negeri.
Selama ini, ratusan siswa lulusan SMP di Tawangmangu, melanjutkan ke SMA terdekat, yaitu SMA Negeri Karangpandan di Kecamatan Karangpandan, yang jaraknya sekitar 15 kilometer.
Dalam acara peletakan batu pertama tersebut Ganjar berjanji akan mencari guru dan kepala sekolah yang baik untuk mengelola SMAN Tawangmangu.
"Kalau sekolah ini sudah ada, kita cari gurunya yang hebat, kita cari Kepala Sekolah yang mengelola dengan baik."
"Sekolahnya menjadi menyenangkan kemudian anak-anak menjadi lebih berprestasi," kata Ganjar.
GridPop.ID (*)