GridPop.ID - Kini kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir.
Hingga 30 Januari 2022, kasus harian Covid-19 di Indonesia bahkan terdeteksi sudah mencapai 12.422 kasus.
Lonjakan kasus Covid-19 ini salah satunya dipicu karena infeksi varian Omicron.
Dilansir dari Kompas.com, terkait hal ini, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan bahwa memang benar terjadi kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir.
“Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65 persen. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,” ujar dr. Nadia dikutip dari keterangan tertulis Kemenkes RI.
Pihaknya mengatakan bahwa untuk mendapatkan data yang komprehensif, perlu dilihat dalam 7 hari terakhir, tidak hanya fokus pada data harian saja.
“Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 4805 agar kita dapat melihat perkembangannya dalam 7 hari dan tidak terfokus dengan data harian saja. Hal ini agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat,” tambah Nadia.
Kenaikan positivity rate ini menurut dia menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing.
Per tanggal 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1000 penduduk per minggu.
Angka ini jauh diatas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1000 penduduk per minggu.
“Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru," kata dia.
Nadia menyebutkan, hal itu merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala Covid-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu.
Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala.
Kenaikan angka kasus dalam satu minggu terakhir menurut Nadia telah diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan Covid-19.
“Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan COVID-19 saat ini berjumlah 78.825 yang dapat tingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal 156.847 tempat tidur," papar Nadia.
Sementara untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia.kem
Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21.000.
Selanjutnya agar angka kasus ini tidak bertambah semakin besar, Nadia meminta agar masyarakat tetap patuh untuk menjalankan protokol kesehatan.
“Jika tidak bergejala, cukup untuk melakukan isoman di rumah atau isoter, dan manfaatkan layanan telemedicine yang tersedia. Segera lakukan vaksinasi booster, dan tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan. Jangan lengah dan tetap selalu waspada,” jelas dr. Nadia.
Menangapi hal itu, dilansir dari Tribunnews.com, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo meminta masyarakat tetap tanang dan tak perlu panik.
Namun demikian, ia mengingatkan bukan berarti masyarakat meremehkan kenaikan kasus Covid-19.
"Saya kira yang utama tentu pemerintah sudah betul bahwa kita tidak perlu panik, kita tidak boleh ketakutan terhadap gelombang tiga ini. Namun demikian jangan menganggap hal ini sepele, jangan menganggap hal ini suatu hal yang biasa saja," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan, Senin (31/1/2022).
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Rahmad mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Dimana, saat ini dianggap sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Ia mengatakan, melalui disiplin protokol kesehatan oleh masyarakat, diharapkan kenaikkan kasus positif terutama dari varian Omicron dapat diminimalisasi.
"Nah momentum inilah kita gunakan menggunakan protokol kesehatan. Dengan cara itu saya kira kita bisa antisipasi," ucap Rahmad.
Selain itu, Rahmad juga mengingatkan proteksi lainnya dalam menghadapi penyebaran Covid-19. Yakni, dengan melakukan vaksinasi.
GridPop.ID (*)