GridPop.ID - Tubagus Joddy kian menjadi sorotan publik usai dirinya menjalani sidang atas kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah.
Diketahui bahwa Tubagus Joddy adalah sopir yang mengemudi mobil Pajero putih dengan nopol B 1264 BJU hingga berujung kecelakaan di ruas Tol Jombang-Mojokerto.
Kecelakaan yang terjadi pada 4 November 2021 itu membuat Gala Sky kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu sekejap.
Tubagus Joddy sebagai sopir maut pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dilansir dari Kompas.com, Joddy akhirnya menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jombang pada, Kamis (27/1/2022).
Jaksa Penuntut Umum mendakwa Joddy dengan Pasal 311 ayat (5) Undang Undang LLAJ, Pasal 311 Ayat (3) UU LLAJ dan 310 ayat (4) LLAJ dan 310 ayat (3) UU LLAJ.
Setelah itu, digelar sidang lanjutan pada, Kamis (3/2/2022).
Dalam sidang tersebut diputar video CCTV kecelakaan mobil yang dikemudikan Joddy.
Detik-detik kecelakaan yang menewaskan Bibi dan Vanessa terjadi pada 4 November 2021 lalu pun terkuak.
Mobil terlihat melaju begitu kencang hingga oleng ke kiri dan menabrak pembatas tol.
Setelah itu mobil berwarna putih itu terpelanting hingga berlawanan arah.
Melihat bukti tersebut, Joddy hanya bisa terdiam.
Dilansir dari Sripoku.com, mengetahui hal tersebut membuat Faisal yang merupakan ayah dan mertua mendiang memberi tanggapan.
Faisal mengaku miris begitu menyaksikan detik-detik kepergian Vanessa dan Bibi yang begitu tragis.
Bahkan Faisal tak bisa menyembunyikan amarahnya pada tersangka.
Kendati emosional, namun Faisal mengaku sudah menyangka peristiwa kecelakaan akan separah itu.
"Sempat lihat beberapa hari lalu.
Saya sudah berpikiran kejadian itu memang seperti itu," ujar Haji Faisal saat ditemui di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2022).
Menurut Faisal, kecelakaan tersebut bukan sebuah kelalaian namun kesalahan fatal.
Ia juga telah menduga sejak awal jika kecepatan mengemudi Joddy melebihi batas wajar..
"Sangat miris.
Kejadian ini bukan dalam kondisi terkendali.
Ini dia buat tidak terkendali dan itu kesalahan fatal," lanjutnya.
"Kalau normal kan terkendalikan mobilnya.
Kalau saja masih 100 (kecepatannya) masih bisa direm kalau kecepatan seperti itu dia buat situasi tidak terkendalikan," kata ayah Bibi Ardiansyah.
"Saya sudah duga.
Dari awal kecepatan 100 lebih kalau kecepatan segitu mesin mobil pecah," tutup Haji Faisal.
GridPop.ID (*)