Alhasil semua anak yang terlibat dihadirkan guna menjalani mediasi.
"Kan tidak diketahui secara langsung, menceritakan yang sudah terjadi sebelumnya.
Anak-anaknya juga hadir.
Setelah dikroscek mengaku semuanya," tuturnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, insiden tersebut berujung penyelesaian secara kekeluargaan.
Alasannya karena ketika seks bebas itu terjadi, tak dipergoki secara langsung.
Ia menambahkan, aktivitas tersebut ternyata telah berlangsung sejak lama dan dilakukan secara berulang-ulang.
"Hubungan badan di rumah anak lainnya, mereka kenalan lewat medsos," terang dia.
"Tidak bersamaan, sudah lama dan berulang-ulang, terbongkar tak sampai digerebek," tegasnya.
Adapun gadis yang digilir 7 temannya itu diketahui tinggal bersama nenek dan kakeknya.
"Kita nanti juga koordinasikan lintas kecamatan, termasuk ke sekolah juga. Sekolahnya mereka kan beda-beda," kata dia.
Adapun Camat Jatiroto, Suparmo memastikan akan melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap anak-anak tersebut.
"Kita pantau terus, jangan seperti itu," harap dia.
GridPop.ID (*)