Beberapa saat kemudian tim SAR datang guna melakukan pencarian.
Kemudian ditemukan delapan orang lain yang telah meninggal dunia, selain itu satu korban selamat.
Adapun Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan bahwa 23 warga tersebut menjalankan ritual di pinggir pantai dengan membaca doa-doa.
Kemudian warga mulai beranjak ke laut dengan diawali tabur bunga.
Para warga kemudian membentuk dua barisan dengan saling bergandeng tangan.
Mereka percaya bahwa dengan mandi air laut maka dapat menyucikan diri.
Tapi justru ritual tersebut berujung insiden maut ketika tiba-tiba datang ombak besar menerjang.
“Menurut korban selamat, mereka tidak melihat ombak yang dari arah kanan, tiba-tiba datang menerjang. Di sana ada tebing yang halangi pandangan,” tuturnya.
Ritual yang dijalankan, kata Hery dilakukan dengan berbagai tujuan.
Tujuan tersebut antara lain menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga memudahkan mendapat pekerjaan.
“Kata guru spiritual mereka, masalah-masalah itu bisa diselesaikan secara ritual di Pantai Payangan,” ujarnya.