GridPop.ID - Dorce Gamalama diketahui meninggal dunia pada Rabu (16/2/22).Dorce Gamalama meninggal dunia dalam kondisi terpapar covid-19 sehingga pemakamannya menggunakan protokol covid-19.Dikutip dari laman Grid.ID, sebelum terapapar Covid-19, Dorce Gamalama telah lama berjuang melawan berbagai penyakit yang dideritanya.Riwayat penyakit Dorce Gamalama pun membuatnya menjadi rentan saat terpapar Covid-19.Salah satu penyakit yang diderita Dorce Gamalama sebelum meninggal dunia adalah diabetes.Pada 2021, Dorce Gamalama sempat dikabarkan kembali dirawat di rumah sakit.Saat itu, dokter menyatakan bahwa Dorce mengidap penyakit diabetes yang menyebabkan tubuhnya lemah dalam beberapa waktu terakhir.Anak angkat dari Dorce, Siti Khadijah, sempat menjelaskan bahwa ibundanya sering mengeluh sakit.Namun, baru dalam satu tahun terakhir ini diketahui Dorce Gamalama mengidap sakit gula atau diabetes.
Penyakit diabetes ternyata biasa dideteksi dengan intensitas buang air kecil di malam hari lho!Dilansir dari laman kompas.com, sebernya, buang air kecil di malam hari bukan hal yang perlu dikahwatirkan. Namun jika sering terjadi, hal itu bisa menjadi tanda adanya gangguan nokturia. Nokturita adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari.
Selama waktu tidur, tubuh Anda menghasilkan lebih sedikit urin yang lebih terkonsentrasi. Jadi, kita tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan selama enam hingga delapan jam. Namun, penderita nokturia justru sering buang air kecil di malam hari hingga mengganggu kualitas tidur mereka.Apa penyebabnya? Ada banyak hal yang bisa memicu nokturia. Berikut penyebab nokturia: 1. Pembesaran prostat
Kondisi ini tentu saja terjadi pada pria. Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat pria akan membesar sehingga membuat mereka sulit mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Sebab, kelenjar prostat yang membesar akan menghambut aliran urin. Biasanya, kondisi ini terjadi saat usia 60 tahun ke atas. 2. Disfungsi kandung kemih Seiring bertambahnya usia, dinding kandung kemih meregang dan tidak dapat menyimpan banyak urin. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah disfungsi kandung kemih. Disfungsi kandung kemih bisa terjadi akibat adanya hipertrofi pada pria, yang menyebabkan obstruksi kandung kemih sehingga kandung kemih terlalu aktif. 3. Diabetes Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol menghasilkan jumlah urin yang tinggi, terutama karena kadar glukosa darah yang tinggi. Hal inilah yang membuat mereka juga kerap merasakan dorongan yang sering untuk buang air kecil.
Biasanya, nokturia pada penderita diabetes disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk pembengkakan dan kerusakan saraf diabetes. Riset 2020 yang dipublikasikan dalam Journal of Wound, Ostomy, and Continence Nursing juga menemukan bahwa wanita yang menderita doabetes memiliki frekuensi buang air kecil yang tinggi di malam hari.4. Edema Hal ini sering terjadi pada pasien dengan penyakit jantung atau gagal jantung kongestif. Edema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh kelebihan cairan yang terperangkap di jaringan tubuh Anda. Pembengkakan cairan akibat edema sering terjadi di bagian kaki. Hal inilah yang memicu peningkatan buang air kecil.GridPop.ID (*)