"Semua itu kenangan, semua perjalanan hidup kami kenangan bersama mereka."
"Yang jelas pasti makan-makan, sorenya kadang-kadang saya dan keluarga diajak olahraga."
"Seharian itu kami diajak ke mana-mana, main ke mana, setiap ulang tahun dia selalu begitu," sambung H. Faisal.
Tak terasa tiga bulan berlalu putra sulung Faisal telah berpulang kepada Sang Pencipta.
Tapi, bayang-bayang Bibi masih begitu melekat di ingatannya.
Bahkan Faisal mengaku masih belum dapat menerima jika sang putra telah tiada.
Meski begitu, Faisal dengan bijaknya menyebut bahwa semua yang hidup pasti akan menemui ajalnya.
Kini dirinya hanya bisa terus mengirim doa pada anak dan menantunya yang telah tenang di alam sana.
"Sampai sekarang, bagi kami masih sulit untuk melupakan, masih sulit untuk menerima kenyataan ini."
"Tapi perasaan itu, selalu merasakan bahwa anak itu masih hadir di hati dan pikiran kami."