Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW berdoa di awal bulan Ramadan:
هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ مرتين، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ ثَلاث مرات، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا
Hilaqlu rusydin wa khairin (2 kali), aamantu bil ladzii khalaqaka, (3 kali), alhamdulillaahil ladzii dzahaba bi syahri kadzaa, wa jaa'a bi syahri kadzaa.
Artinya, “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini,” (HR Abu Dawud).
Doa Ketiga
Diriwayatkan Imam Tirmidzi, Thalhah bin Ubaidillah, Rasulullah SAW membaca doa ketika melihat hilal Ramadan:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahumma ahillahu ‘alaynaa bilyumni wal iimaani wassalaamati wal islaami, robbii wa robbukallahu
Artinya, "Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah."
Untuk menentukan permulaan Ramadhan dan Idul Fitri, Kemenag akan menggunakan 2 cara, yaitu hisab dan juga rukyatul hilal.
Adapun keputusan permulaan puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah akan diumumkan setelah sidang isbat.