GridPop.ID - Kehidupan rumah tangga Ahmad Dhani dan Mulan Jameela tidak henti-hentinya diterpa cobaan.
Seperti ketika Ahmad Dhani membagikan kabar duka atas meninggalnya anak hasil pernikahannya dengan Mulan Jameela.
Ternyata ini penyebab kematian janin dalam kandungan.
Seperti yang diketahui, sebelum dengan Ahmad Dhani, Mulan Jameela sempat membina rumah tangga dengan Harry Nugraha.
Dari pernikahannya itu, Mulan Jameela dikaruniai dua buah hati yang bernama Tyarani Nugraha dan Daffi Nugraha.
Kemudian pernikahan Mulan dengan Dhani sendiri telah dikaruniai dua buah hati yakni Safeea Ahmad dan Ahmad Syailendra Aerlangga.
Namun, siapa sangka Mulan Jameela ternyata adalah ibu lima orang anak.
Selama ini Mulan atau Dhani memang tidak pernah bicara banyak mengenai sosok anak kelima ini.
Hingga akhirnya Mulan buka suara.
"Emak2 yg satu ini, sudah melahirkan 5 anak.. tp meninggal 1 buibu, siapa yg sudah banyak anaknya? Ngacung hayoo.. #SemangatBuibu" tulis Mulan dalam unggahannya 2014 silam, dikutip dari Surya.co.id.
Siapa sangka sebelum memiliki baby R, Mulan sempat mengandung dan janin dalam perut Mulan itu sejatinya akan menjadi adik dari Safeea.
Menginjak usia 5 bulan, Tuhan mengambil bayi dalam kandungan Mulan.
Keguguran tersebut terjadi karena adanya kelainan pada kehamilan Mulan.
Dhani mengaku sempat merasa terpukul karena kejadian itu, apalagi ia dan Mulan tak benar-benar mengetahui kelaianan apa yang diidap oleh Mulan.
Walau akhirnya meninggal, rupanya bayi tersebut sudah mendapat nama dari sang ayah. Yakni, Ahmad Hasir.
Melansir dari GridFame.ID, keguguran seperti yang dialami Mulan Jameela punya banyak sebabnya.
Keguguran pada umumnya terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Jika kehamilan berakhir dengan kematian janin setelah usia kehamilan 20 minggu, kondisi tersebut dikategorikan sebagai bayi lahir mati (stillbirth).
Menurut American Pregnancy Association (APA), penyebab umum keguguran adalah kelainan genetik pada embrio.
Namun penyebab keguguran juga bisa dikarenakan faktor lain, seperti gangguan tiroid, diabetes, gangguan imunologi, penyalahgunaan obat, dan lainnya.
Selain itu, banyak faktor yang menyebabkan janin meninggal di kandungan, bisa dari janinnya sendiri ataupun kondisi ibu yang tidak sehat.
1. Gawat janin
Lewat tali pusat, nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin dialirkan. Jika tali pusat terpelintir, tentu suplainya akan terganggu, bahkan terhenti. Biasanya, hal ini terjadi karena gerakan janin yang sangat berlebihan, terutama gerakan yang satu arah saja.
Bisa juga, hal ini terjadi karena kondisi ibu yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi yang menyebabkan janin mengalami kekurangan oksigen sehingga ia bergerak liar dan membuat tali pusat terpelintir.
Kemungkinan lainnya, air ketuban habis sehingga otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dan ibunya, yang mengakibatkan janin "tercekik" karena suplai oksigen terhenti.
2. Golongan darah janin tidak cocok dengan ibu
Kemungkinan lainnya, darah ibu tidak cocok dengan janin, seperti pada golongan darah A, B, dan O.
Janin bisa saja memiliki golongan darah A atau B, sementara ibunya bergolongan darah O, atau bisa juga sebaliknya.
Ketidakcocokan ini membuat nutrisi dan oksigen sulit masuk ke dalam janin, sementara darah ibu akan membuat zat antibodi yang menyebabkan pertumbuhan janin terhenti.
3. Penyakit ibu dan infeksi
Gangguan penyakit pada ibu hamil, seperti diabetes, jantung, hipertensi, dan gangguan kekurangan gizi juga bisa membuat pertumbuhan janin berhenti.
Penyakit-penyakit ini akan mengurangi asupan nutrisi ke janin sehingga janin tidak dapat tumbuh dengan baik.
Selain itu, infeksi bakteri ataupun virus juga akan membuat pertumbuhan janin terganggu, bahkan meninggal.
4. Kelainan genetik dan bawaan
Kelainan genetik, misalnya kelainan pada kromosom janin, dapat membuat pertumbuhan janin terhenti.
Penyebab lainnya, kelainan bawaan pada janin, misalnya jantung janin tak tumbuh sempurna, mengalami kebocoran, paru-paru tak bisa mengembang, atau kelainan lainnya yang dapat mengakibatkan kematian janin.
GridPop.ID (*)