Aldy diketahui merupakan tulang punggung dari keluarganya yang tinggal di Kalimantan Utara.
Ia juga disebut kebanggaan keluarga dari ayahnya yang berprofesi sebagai buruh di Nunukan, Kalimantan Utara.
"Iya, (almarhum) termasuk tulang punggung dan kebanggaan pihak keluarga. Korban adalah putra dari seorang buruh di Nunukan, Kalimantan Utara," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Sebelum memutuskan mendaftar Polri pada tahun 2017, Aldy bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, membantu ayahnya.
Amir, ayah Bharada (Anumerta) Aldy, di Nunukan, Kamis (21/3/2019) menuturkan, selepas tamat SMA pada tahun 2016, almarhum sempat menganggur satu tahun.
Aldy sangat ingin menjadi anggota Polri sehingga orangtuanya mengizinkannya mendaftar Brimob pada 2017.
Kemudian pada bulan Februari 2019, almarhum mendapatkan penugasan di Papua.
Lebih dari sebulan ia ditugaskan dalam penjagaan keamanan di Nduga, Papua.
Ayahnya, Amir sangat sedih mendengar kabar anaknya meninggal dunia akibat luka tembak kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga pada Rabu (20/3/2019) sekira pukul 08.00 wita.
"Saya sangat sedih pak," tutur dia sambil bergegas berangkat ke Tarakan menjemput jenazah anaknya yang rencananya tiba malam nanti dari Balikpapan menggunakan menggunakan pesawat Lion Air.
Amir menceritakan, sejak lepas pendidikan Polri, almarhum pada tahun 2018 langsung ditempatkan di Resimen II Pasukan Pelopor Brimob, Jakarta.