Seorang sumber Hollywood terkemuka mengatakan kepada The Post bahwa Academy of Motion Picture Arts and Sciences, memiliki pedoman ketat dalam kode etiknya.
"Ini pada dasarnya adalah bentuk penyerangan. Semua orang sangat terkejut di dalam ruangan, itu sangat tidak nyaman," beber seorang sumber dikutip dari The Post, Senin (28/3/2022) via Tribun Style.
"Saya pikir Will tidak ingin mengembalikan Oscar-nya, tetapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi sekarang," sambung sumber tersebut.
Sebagai informasi, kode etik Oscar yang dirilis pada tahun 2017 menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai akademi, seperti, menghormati martabat manusia, membina lingkungan yang mendukung, dan inklusi.
Bahkan CEO AMPAS, Dawn Hudson pernah menyebut jika keanggotaan Akademi adalah hak istimewa, sebab hanya yang ditawarkan pada orang terpilih.
"Tidak ada tempat di Akademi bagi orang-orang yang menyalahgunakan status, kekuasaan, atau pengaruh mereka dengan cara yang melanggar standar kesopanan yang diakui," ungkapnya dilansir dari Variety.
"Akademi secara tegas menentang segala bentuk pelecehan atau diskriminasi. Berdasarkan jenis kelamin, orientasi seksual, ras, etnis, kecacatan, usia, agama, atau kebangsaan," tandasnya.
GridPop.ID (*)