Find Us On Social Media :

Dalam Kondisi Sakaratul Maut, Mahasiswi Cantik Ini Tiba-tiba Sebut Nama Pria Biadab yang Menodainya

By Popi, Jumat, 1 April 2022 | 15:56 WIB

Ilustrasi

GridPop.ID - Kabar mengejutkan datang dari seorang mahasiswi sebuah universitas.

Ya, gadis ini mahasiswi menjadi korban kebiadaban seorang lelaki.

Rani dianiaya hingga meninggal dunia oleh seorang lelaki.

Ironisnya, lelaki itu awalnya berniat menikahinya.

Namun, sebuah peristiwa mengejutkan telah mengubah segalanya.

Keganasan sang lelaki menghancurkan hidup sang mahasiswi.

Baca Juga: Tips Sehat Selama Ramadan 2022, Berikut Ini Cara Menjaga Kesehatan Gigi Saat Puasa, Perhatikan Cara Sikat Gigi yang Tepat hingga Asupan Makanan 

Mahasiswi cantik bernama Aasma Rani mengalami nasib tragis.

Mahasiswi MBBS tahun ketiga dari Abbottabad Medical College itu ditembak mati di kampung halamannya di Kohat, Pakistan.

Mirisnya, ia ditembak mati karena diduga menolak ajakan menikah dari seorang pria.

Rani yang berada di Kohat untuk vaksinasi, baru saja meninggalkan becak bersama saudara perempuan iparnya ketika Mujahid, ditemani oleh saudaranya, Sadiqullah, melepaskan tembakan.

Gadis itu telah dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal karena luka-lukanya keesokan harinya.

Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya.

Namun, ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.

Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah adalah pria yang menodai dengan menembak dirinya.

Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.

Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.

Baca Juga: Hobi Pamer Tubuh Atletisnya di Saat Ustaz Lain Sibuk Dakwah, Ustaz Riza Auto Kena Nyinyir Netizen: Auratnya!

 

Keluarga Rani menuduh pelaku telah mengeluarkan ancaman sebelumnya.

Ayah Rani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.

Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.

Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.

Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan.

"Yakinlah tidak akan ada bantuan khusus dan pelaku akan segera ditangkap," tambahnya.

Polisi Khyber Pakhtunkhwa menghubungi Badan Investigasi Federal (FIA) karena mengeluarkan surat perintah atas tersangka Mujahid.

Selama penyelidikan, terungkap bahwa Mujahid Afridi telah meninggalkan Pakistan ke Arab Saudi.

Dia mengatakan terdakwa telah berangkat ke bandara Islamabad segera setelah melakukan kejahatan.

Sebuah tim investigasi gabungan (JIT) juga telah dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan mahasiswa kedokteran ini.

Baca Juga: EDAN! Pengantin Wanita Dilempar ke Jurang oleh Suami Baru di Hari Pernikahan, Tamu Undangan Membeku Tak Berani Ambil Tindakan