GridPop.ID - Seorang istri mengklaim bahwa dirinya telah diperkosa sang suami.
Si istri mengaku diperkosa saat ia sedang tidur.
Pengakuan tersebut terdengar begitu aneh.
Pasalnya, jelas-jelas keduanya sudah menikah namun mengapa si istri justru mengaku diperkosa suaminya sendiri?
Dilansir dari The Sun via Tribun Medan, wanita berusia 38 tahun tersebut menceritakan kronologi perlakuan yang menurutnya adalah sebuah pelecehan dari sang suami.
"Suami saya berpikir bahwa karena kami berada dalam hubungan yang baik, tidak ada yang salah dengan berhubungan seks dengan saya saat saya tidur," katanya.
Si istri menyebut bahwa pasangannya sangat menyukai seks anal.
"Meskipun saya senang untuk mengambil bagian, kami memiliki masalah di masa lalu.
Dia telah mencoba berhubungan seks dengan saya tanpa foreplay.
Dan itu benar-benar menyakiti saya.
Saya telah mengatakan kepadanya bahwa itu tidak berhasil untuk saya dan dia harus lebih perhatian.
Dia selalu lebih tertarik pada seks anal saat Dia sudah dalam kondisi minuman alkohol.
Adapaun rumah tangga kami sudah berlangsung lima tahun.
Baru-baru ini, ketika kami pulang dari pembaptisan, kami mulai melakukan hubungan seks vaginal.
Saya kemudian merasakan perasaan yang tajam dan tidak nyaman.
Dia mendorong saya secara anal.
Aku hanya terdiam dan dia melanjutkan tanpa peduli.
Tadi malam aku terbangun dan menemukannya mendorongku dari belakang.
Lagi-lagi aku terdiam, jantungku berdebar kencang.
Saya belum mengatakan apa-apa dan dia juga tidak.
Dalam hal ini, saya merasa sangat dilecehkan," tulis Dia.
Kisah yang dialami wanita tersebut disampaikan dalam sebuah program curhat di The Sun.
Pemerkosaan memang tak hanya terjadi di luar pernikahan, pasangan yang sudah menikah pun bisa mengalami hal tersebut.
Dilansir dari Psycho Central via Parapuan.co, ada beberapa jenis pemerkosaan dalam rumah tangga yang wajib dihindari.
1. Berhubungan seksual secara terpaksa
2. Berhubungan seksual karena manipulasi
3. Berhubungan seksual secara tidak sadar
4. Berhubungan seksual karena terancam
GridPop.ID (*)