Bukan itu saja, N juga bercerita bahwa ia diancam menggunakan samurai.
"Istri saya mengaku disekap dan diperkosa. Itu yang membuat istri saya syok dan depresi. Istri saya juga diancam akan dibunuh dengan samurai," ungkapnya.
Mendengar pengakuan sang istri, A meminta agar ditunjukkan alamat rumah pelaku yang berlokasi di Desa Pebatan, Kecamatan Wanasari.
"Tapi tiba-tiba istri saya depresi dan berusaha menabrakkan diri ke kereta api yang melintas. Lalu saya peluk erat agar tidak bunuh diri dengan cara melompat ke kereta api," ungkapnya.
Namun, N justru memukuli A hingga si wanita itu pingsan.
Hal tersebut membuat warga memberi pertolongan dan menggotong N ke teras rumah warga.
"Warga kemudian menenangkannya dan mengantarkan kami pulang ke rumah menggunakan mobil," pungkasnya.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolsek Wanasari, AKP Mulyono membenarkan peristiwa tersebut.
Pasutri asal Brebes tersebut, kata Mulyono berniat untuk mencari rumah seorang wanita berinisial P yang berada di Desa Pebatan.
Adapun suami P disebut-sebut telah memperkosa N.
"Maksud tujuan ke Pebatan ini korban bersama sang suami ingin mencari rumah perempuan berinisial P.