GridPop.ID - Sosok Joko Suranto yang dijuluki sebagai Crazy Rich Grobogan menjadi sorotan.
Bagaimana tidak? Crazy Rich Grobogan ini menjadi pusat perhatian setelah menggelontorkan uang Rp 2,8 Miliar untuk membangun jalan di Desa Jetis, Karangrayung, Grobogan sepanjang 1,8 kilometer.
Baru-baru ini, Joko Suranto tak kuasa tahan tangis saat dapat perlakuan ini ketika pulang ke kampung halaman.
Ya, kedatangan Joko Suranto disambut meriah oleh warga kampungnya.
Dikutip dari laman tribunnews.com, warga sudah sudah bersiap-siap dari jam 2 siang menunggu kedatangan Joko Suranto yang sampai di Desa Jetis jam 5 sore.
Ketika sampai, banyak warga yang langsung memeluk dirinya dengan tangisan haru gembira.
Kepulangan Joko Suranto disambut dengan meriah oleh warga sekitar.
Terlihat di sepanjang jalan yang di bangun olehnya hanya selama 8 hari saja, sudah dipenuhi warga dari jam 2 siang untuk menunggu kedatangan Joko Suranto.
Tidak hanya itu, 50 anak-anak di Desa Jetis, juga berdandan ala marching band dan baju adat.
Selain itu, warga juga menyiapkan beragam hidangan rumahan seperti sayur mayur, ikan goreng, ayam, goreng, tempe goreng, sambal yang ditata rapih di atas jalan depan rumah Joko Suranto.
Ibu-ibu sekitar desa Jetis juga secara berkelompok memainkan rebana dan terbangan.
Sepanjang jalan Desa Jetis juga banyak warga yang menunggu dirinya lewat dengan wajah yang penuh gembira.
Rangkaian bunga pun dikalungkan ke lehernya saat menyambutnya.
Bahkan air mata Joko Suranto juga terlihat berkaca-kaca dan juga tak kuasa membendung tangisnya.
Ketika ditanya terkait perasaan Joko Suranto, ia tidak dapat berkata-kata.
Hanya mata yang berkaca-kaca menjelaskan semua perasaanya.
"Aduh, itu susah untuk berkata-kata. Kita lakukan karena cinta kebaikan, saling membantu bersedekah dalam amal jariyah," katanya.
Menurutnya, kebaikan perlu dikedepankan.
"Insya Allah akan membawa kebaikan, kemaslahatan. Sebagai manusia, umat, kebaikan ini harus dikedepankan. Anak-anak kita harus mendapatkan contoh yang lebih baik," ucapnya.
Ia tidak menyangka, adanya sambutan untuk dirinya.
"Saya sudah sampaikan, kalau tidak perlu ada penyambutan atau apapun karena jangan sampai kalau ada yang punya prasangka tidak baik dan tidak benar," terangnya.
Dari mata warga yang ia lihat, seolah mengharapkan kerjasama dengannya.
"Dari mata warga, teman saya, sahabat ayah saya, sahabat kecil saya,, seolah mengatakan ayo mas kita kerjakaan dan doanya Alhamdulillah kesampaian. Sehingga memberi saya kesempatan untuk amal jariah," terangnya.
Sementara dikutip dari laman kompas.com, Kepada Desa Jetis Suharnik (kakak Joko Suranto) mengatakan, adiknya melakukan pembangunan tersebut karena didasari rasa kemanusiaan.
Menurut Suharnik, adiknya prihatin dengan kondisi jalan di kampung halamannya yang sudah 20 tahun tidak penah diperbaiki meski berulangkali diajukan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Grobogan.
Hingga pada akhirnya Joko merasa jengkel karena setiap mudik ke kampung halamannya, ia harus mengeluarkan uang ratusan juta untuk menimbun tanah di jalan rusak tersebut.
"Intinya adik saya sudah habis kesabaran, karena setiap momen pulang ke kampung selalu kesulitan saat melintas. Bahkan sudah beberapa kali dik Joko mengeluarkan uang seratusan juta untuk menguruk jalan, namun tetap saja rusak," ungkap Suharnanik, Sabtu (16/4/2022).
GridPop.ID (*)