Lebih lanjut, Ketua PHDI Bali, Nyoman Kenak mengaku kaget dengan aksi bule tersebut.
"Saya kaget saat sampai di kantor di Jalan Ratna ada pemberitahuan video tak senonoh yang dilakukan bule."
"Saya langsung menghubungi Ketua PHDI Tabanan dan beliau juga kaget," katanya, seperti dikutip dari Tribun-Bali.
Si bule yang melakukan aksi tak senonoh itu pun dicari berdasarkan koordinasi pihak desa adat setempat dan Polres Tabanan.
"Yang pasti kejadian ini sudah membuat cemar, leteh," ujar Kenak.
Akibatnya, pihak Adat Desa Bayan harus melaksanakan upacara pembersihan kawasan pura.
Tak hanya itu saja, bule tersebut pun harus bertanggung jawab dengan menghadiri proses pembersihan dan minta maaf.
"Minimal di kawasan itu ada pembersihan, secara skala dibersihkan dicuci, secara niskala dibersihkan dengan upakara (upacara)."
"Minta maaflah kepada yang Maha Pencipta atas kejadian itu karena itu semua kelalaian kita," ungkapnya.
Sementara itu dilansir dari Tribun Jakarta, sosok bule yang ramai diperbincangkan tersebut akhirnya berhasil terungkap.