Find Us On Social Media :

Suhu Panas Terik Landa Sejumlah Wilayah di Indonesia Sepekan Terakhir, BMKG Ungkap Penyebabnya hingga Himbau Masyarakat untuk Perhatikan Ini!

By Lina Sofia, Rabu, 11 Mei 2022 | 16:22 WIB

Cuaca panas

GridPop.ID - Setelah Lebaran 2022, cuaca panas dan terik di siang hari akhir-akhir ini banyak dikeluhkan masyarakat Indonesia.

Bahkan tak hanya siang hari, saat malam hari pun suhu udara begitu terasa panas dan gerah.

Sampai-sampai ada warganet yang mengungah pendapat, cuaca panas ini seperti halnya sedang simulasi di neraka.

Terkait hal ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun turut menjelaskan kenapa suhu sekarang panas. 

Dilansir dari GridHealth, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin mengatakan, cuaca panas yang terasa di sejumlah daerah belakangan ini diduga karena beberapa wilayah di Indonesia mulai memasuki puncak musim kemarau.

"Saat ini posisi semua matahari sudah berada agak ke wilayah Utara ekuator, atau tepatnya di sekitar lintang 140 Lintang Utara dan masih bergerak ke Utara hingga Juni mendatang yang mengindikasikan bahwa puncak musim kemarau mulai berlangsung di wilayah Indonesia secara umum," kata Miming, melansir Kompas.com, Rabu (6/5/2022).

Sementara, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia yang berada di Selatan ekuator pada periode April-Mei masih mengalami periode peralihan musim hujan ke kemarau (pancaroba).

Selain itu, juga didominasi tingkat perawanan yang sangat rendah. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya suhu yang cukup panas dan terik pada siang hari.

Lalu pada siang-sore hari akan terbentuk awan-awan tebal.

Baca Juga: Direkomendasikan Erick Thohir 'Atur' Hujan di Sirkuit Mandalika, Rara Istiani Tanggapi Reaksi Negatif Warga +62: Kami Ikhtiar Alternatif

"Kondisi ini kerap terjadi pada periode peralihan, di mana umumnya kondisi cuaca akan ditandai dengan cuaca cerah di pagi hari dan berawan di siang hari dengan potensi hujan yang disertai kilat/petir," tutur Miming.

Kondisi seperti ini diprediksi dapat terjadi hingga pertengahan Mei.