Setelah selesai akad nikah, bus kembali KUA Sambi untuk mengantar petugas KUA.
"Habis itu bus lanjut masuk ke pintu tol Kartasura, di dalam bus ada acara pasrah tampi, terus kita juga makan di situ, sama sungkeman juga," ungkapnya.
Bus kemudian melaju menuju arah Salatiga.
"Kita berhenti di rest area Salatiga, di sana istirahat bentar dan foto-foto. Setelah itu putar balik di gerbang tol Bawen," ungkapnya.
Titin mengatakan, untuk sewa bus di luar konsumsi, biaya yang dikeluarkan sektar Rp 4 juta.
"Biaya nikah di dalam bus, termasuk sewa dan pambiwara (MC) sekitar Rp 4 juta, sesuai paket yang disediakan, ada video cinematic juga," ungkapnya.
Sementara itu pernikahan unik itu sebelumnya juga menghiasi media sosial.
Tampak di dalam video yang beredar, pengantin dan keluarga berada di dalam bus yang sudah didekor.
Diiringi campursari langgam Jawa dari TV dan sound, bus melaju santai di jalan tol.
Pakaian para penumpang juga rapi seperti tamu hajatan resepsi pada umumnya.
Mengutip dari Kompas.com konsep pernikahan di dalam bus tersebut merupakan buah pikiran suami Titin, Angga dan rekan-rekannya di Abu Sunar Tour & Travel (ABSN Tour & Travel).
"Kami dan team dari ABSN Tour & Travel sebenernya ada produk yang kita bentuk sudah 3 bulan lalu, tapi belum bisa promosi karena kita belum bisa bikin foto promosinya karena terbatas pada finansial," ujar Angga saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).
"Dari kendala nikah saya, terus saya diskusikan dengan keluarga dan saya arahkan ke produk saya dan tim tadi, yaitu WOB (Wedding On the Bus)," imbuhnya
Dia mengatakan, konsep wedding on the bus tersebut tercetus dari sepinya dunia pariwisata saat ini, begitu juga dengan banyaknya tempat wisata yang tutup.
GridPop.ID (*)