GridPop.ID - Dua orang siswa asal Bangkalan, Madura tak menyangka akan menjadi korban penculikan.
Adalah DI dan DN siswi 16 tahun yang menjadi korban penculikan dari seorang sopir angkot.
Melansir TribunJatim.com diungkapkan kedua gadis remaja tersebut dibawa kabur hingga ke Surabaya.
Pelaku adalah seorang pria asal Sampang yang berinisial MA.
Kapolsek Asemrowo Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kompol Hari Kurniawan membenarkan insiden ini.
Ia juga menerangkan kedua siswi tak hanya diculik, namun juga dilecehkan oleh MA.
Hal ini terungkap dari kesaksian para korban. DI warga Bangkalan, siswi yang mengalami pelecehan kala itu duduk di samping MA.
"Betul. (Mobil melintas) tempatnya di Jalan Asemrowo Kali. Karena korban yang duduk di sebelah, dia mendapatkan perlakuan kurang ajar," ujarnya di Mapolsek Asemrowo, Rabu (18/5/2022).
DI yang tak terima dengan perlakuan tersebut berinisiatif keluar dari mobil secara paksa dengan membuka pintu mobil lalu melompat hingga jatuh di jalanan aspal kawasan Jalan Asemrowo Kali, Asemrowo, Surabaya.
Aksinya kemudian diikuti oleh DN temannya yang duduk di bangku belakang.
"Akhirnya kemudian korban yang duduk di belakang merasa tidak nyaman, memilih melompat aja. Akhirnya bersama sama mereka melompat," jelasnya.
Akibat upaya melepaskan diri itu. Kedua korban sempat mengalami luka ringan berupa lecet pada tangan dan nyeri pada panggul sisi kanannya.
Saat disergap oleh anggotanya di kawasan Jalan Perak Barat, Hari menerangkan, MA sempat mengelak dari tuduhan melakukan percobaan penculikan dan pelecehan seksual.
MA merupakan sopir mobil Suzuki Carry bernopol P-1520-HC. Mobil berwarna hijau gelap tersebut, di Kabupaten Bangkalan acap disebut sebagai taksi atau kol, yang berfungsi sama laiknya mikrolet yakni sebagai angkutan umum masyarakat.
Hanya saja, pada mobil yang dikendarai MA, menggunakan plat nopol hitam yang umum digunakan sebagai kendaraan pribadi. Namun terdapat perangkat pengatur argo harga jarak tempuh kendaraan di bagian dashboard mobil tersebut.
Kasus serupa pernah dialami oleh seorang bocah perempuan yang terjadi pada Desember 2021.
Melansir Kompas.com, bocah yang baru berusia 12 tahun dibawa lari bujang lapuk hingga ke Makassar.
Semua berawal dari perkenalan korban dan pelaku di gim 'Free Fire'.
Dikonfirmasi oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pinrang Iptu Deki Marizaldi, korban dan pelaku sebelumnya berkenalan terlebih dahulu lewat game online.
"Modus operandi terduga pelaku berkenalan dengan korban melalui media game Free Fire sekitar satu bulan," katanya, Kamis (16/12/2021).
Pelaku berinisial FN (34) ini kemudian menjemput korban di rumahnya, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, dengan sepeda motor.
Kemudian anak perempuan 12 tahun itu dibawa ke Makassar.
Pagi harinya ibu korban hendak membangunkan anaknya untuk ke sekolah. Namun, korban tidak ada di dalam kamarnya.
Kemudian, ibu korban pergi ke rumah salah satu teman dekat anaknya.
"Teman korban ini bilang kalau dia sempat berkomunikasi dengan korban dan bilang kalau korban sedang di Makassar dan berencana ke Toraja,"ujarnya.
Dari informasi itu, ibu korban langsung melaporkan ke Polres Pinrang.
GridPop.ID (*)