Seorang korban, Agus Sukamto (51), menyebut kendaraan yang mengangkut mereka mestinya mampu melalui jalur terjal di Jawa Barat.
"Sebenarnya saya juga sudah ingatkan juga ke sopir, 'Pak sopir gimana terkait kendaraan?'."
"Kata sopir, 'Alhamdulilah, Pak, bisa ini'," ucap Agus di kediamannya di Kecamatan Sukamulya, Minggu, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Dia pun menduga kecelakaan tersebut bukan disebabkan rem blong.
Jika rem blong, kata Agus, sopir bakal menyadari hal tersebut begitu memasuki jalanan yang menurun.
Namun, sebelum kejadian, perjalanan mereka masih lancar saat mulai melintasi jalan menurun.
Di tengah perjalanan melintasi jalan menurun, Agus menduga sopir salah memindahkan persneling ke dua atau tiga, sehingga laju bus tak bisa ditahan.
"Ini mungkin mengalami error pada saat pemindahan gigi kendaraan itu. Kemungkinan pada saat itu berada di gigi dua atau tiga," kata Agus.
Seorang korban bernama Ny Solihat menjelaskan, rombongan wisata religi dari Balaraja tersebut berangkat dari Tangerang pada Jumat (20/5/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Mereka menggunakan dua bus dan tiap bus terisi penuh.
Rencananya, perjalanan dua hari, dari Tangerang langsung ke Cirebon, berikut ke Situ Lengkong Panjalu, terus ke Pamijahan, Tasikmalaya.