GridPop.ID - Sosok Laksmi Shari sedang menjadi sorotan setelah berhasil keluar menjadi juara Puteri Indonesia 2022.
Wanita Bali itu berhasil menjadi juara Puteri Indonesia 2022 setelah mengalahkan 43 finalis dari 34 Provisi di Indonesia.
Berikut biodata artis Laksmi Shari, seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Nama lengkap: Laksmi Shari De-Neefe Suardana
Nama panggilan: Laksmi Shari
Asal: Ubud, Bali
Umur: 26 tahun
Gelar: Bachelor of Fashion Business
Pekerjaan: Marketing Manager Casa Luna Bali Group
Laksmi Shari merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Ayahnya berasal dari Bali bernama Ketut Suardana, sementara ibunya berasal dari Australia, Janet De-Nefee.
Dikutip dari yayasansaraswati.org, Ketut Suardana dan Janet De-Nefee merupakan pendiri Yayasan Muda Swari Saraswati, yayasan yang didirikan pada 2004 dan bertujuan melakukan pemulihan akibat tragedi bom Bali.
Bawa misi edukasi bagi anak dan pemberdayaan perempuan
Sebelum mengikuti Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2022, Laksmi Shari De Neefe Suardana sempat mengungkap misi yang ia bawa.
Dikutip dari Tribun Bali, Laksmi Shari De Neefe Suardana menyatakan ingin memperjuangkan edukasi bagi anak, pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana.
Inilah visi misi utamanya mengikuti ajang PPI.
"Bagi saya edukasi adalah nomor satu, karena itu saya berusaha membuat kampanye di media sosial bernama Break Event. Misi Break Event adalah, Breaking in a Quality True Education and Empowerman Especialy for Girls," kata Laksmi, Selasa 18 Januari 2022, dikutip dari TribunBali.
Menurut dia, karena hanya dengan edukasi bisa memberikan pemberdayaan, dan menurut riset yang pernah dilakukan, edukasi untuk perempuan dan keluarga berencana adalah solusi utama untuk melawan perubahan iklim di dunia.
Menurut Laksmi, isu utama yang diangkat dalam Pemilihan Putri Indonesia 2022 adalah edukasi.
Pandemi Covid-19 sangat merugikan anak sekolah dari sisi edukasi mereka.
"Saya sempat bicara dengan pendiri Bali Children Foundation, Margaret Barry, tentang ancaman penurunan literasi, terutama di desa terpencil seperti Desa Songan di Bangli. Selain itu saya mengadvokasikan sastra Indonesia dan budaya, tentunya melalui kerja sama dengan Ubud Writers and Readers Festival," tambahnya.
GridPop.ID (*)