GridPop.ID - Kisah asmara Dinar Candy dan Ridho Illahi kembali kandas di tengah jalan.
Dinar Candy bahkan menyebut bahwa hubungannya dengan Ridho Illahi yang kerap putus nyambung ini adalah toxic.
Sampai-sampai Dinar Candy merasa malu.
Dilansir dari Tribun Seleb, pengakuan tersebut terekam dalam kanal YouTube HITZ INFOTAINMENT.
"Netizen 'Lo cari sensasi', aduh gua itu capek sebenernya."
"Ini tuh hubungan toxic banget, putus nyambung, putus nyambung."
"Aku juga udah malu kayak gitu terus," terang Dinar.
Terlebih, baru-baru ini ia difitnah meminta mahar Rp 20 miliar pada Ridho Illahi jika ingin menghalalkannya.
"Terus kena fitnah minta 20 M, kapan aku minta 20 M?"
"Nggak pernah, aku juga nggak tega," tegasnya.
Diakui Dinar, perasaannya pada Ridho saat ini sudah hambar karena kesabarannya sudah habis.
"Ya pasti lah kalau ada perasaan, kalau sekarang nggak."
"Enggak, sekarang lempeng banget perasaan aku."
"Udah abis kayaknya kesabarannya," ungkapnya.
Bahkan DJ seksi tersebut merasa jika permasalahannya dengan sang mantan selama ini membuatnya bak tak punya harga diri.
"Aku blok kan gara-gara berantem, berantem, ada lah masalah."
"Ya masalahnya sepele, cuman kalau itu berulang-ulang aku sebagai cewek tuh nggak ada harga dirinya."
"Cewek lain tuh suka diginiin, kok aku nggak?," tandasnya.
Padahal selama menjalin hubungan dengan Ridho, Dinar selalu berusaha sabar menghadapi sikap sang aktor.
"Aku tuh udah mulai sabar, sabar, dia kan tipikal cowok mau diemong ya."
"Aku ngasih emong emong, aku nih gimana sih kasian."
"Aku merasa kayak 'Gila, kasian diri aku kalau aku terus kayak gitu'," tuturnya.
Sementara itu dilansir dari Tribun Lampung, Dinar berujar jika sang mantan memutuskan hubungan via WhatsApp.
Mendapat pesan tersebut, Dinar pun membalas dengan kalimat yang singkat dan tanpa basa basi.
"Udah ada WhatsApp, aku jawabnya 'Oke siap'. Tadi pagi," terang Dinar Candy.
Sebagai informasi, hubungan keduanya terhitung sudah 6 kali putus nyambung.
Tapi kali ini Dinar mengaku sudah benar-benar tak ingin balikan lagi.
GridPop.ID (*)