Find Us On Social Media :

Angka Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Kembali Melonjak, Presiden Jokowi Minta Vaksin Booster Diwajibkan Bagi Penyelenggara Acara Besar, Ini Alasannya

By Lina Sofia, Jumat, 17 Juni 2022 | 07:42 WIB

Ilustrasi corona virus (Covid-19)

Total pasien sembuh: 5.900.574

Total kasus aktif: 6.007. 

Mengapa kasus Covid-19 meningkat terus? Kasubbid Dukkes Darurat Satgas Covid-19, dr. Alexander Ginting mengatakan bahwa tren peningkatan kasus Covid-19 per 15 Juni 2022, sudah tembus di angka 1.251 kasus dalam 24 jam dikarenakan beragam faktor.

Baca Juga: Kim Jong Un Memang Beda! Covid-19 Menggila, Korea Utara Masih Tolak Bantuan Vaksin Malah Anjurkan Warganya Konsumsi Ramuan Ini untuk Tangkal Corona

"Ada banyak faktor penyebab, habis libur panjang, mobilitas tinggi, pelonggaran persyaratan perjalanan karena sudah vaksinasi dan adanya varian baru Covid-19," ujar Alex saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Ia menambahkan, pelonggaran persyaratan yang dimaksud yakni pemeriksaan lab virologi yang tidak menjadi kewajiban utama karena seseorang atau pengguna transportasi sudah divaksinasi lengkap.

Menurut dia, kembali naiknya kasus Covid-19 ini mirip seperti peristiwa pada Juni 2021. "Mirip Juni 2021, hanya Juni 2021 (yang merebak) adalah varia Delta," lanjut dia.

Seperti diketahui, saat ini dunia tengah mengatasi varian baru virus corona yakni Omicron BA.4 dan BA.5 yang tingkat penularannya lebih tinggi ketimbang Delta.

Gejala mereka yang positif Covid-19 saat ini Alex mengatakan bahwa gejala dari mereka yang saat ini positif Covid-19 adalah klinis ringan. Hal ini berpengaruh pada vaksinasi yang sudah dilakukan oleh mereka yang terpapar infeksi corona.

"Bagi mereka yang lengkap vaksinasi, tidak ada komorbid, bergejala klinis ringan," ujar Alex.

"Bahkan banyak yang tidak bergejala berat. Sehingga banyak akhirnya menganggap tidak sakit kendari hasil PCR atau rapid tes positif," imbuhnya.

Lantaran kasus naik, Alex mengimbau kepada seluruh lapisan stake holder dan masyarakat untuk meningkatkan spesimen atau tes Covid-19 yang dilakukan per hari.

Ia menganggap, tes yang berjalan hanya sekitar 75.000 spesimen saja, padahal angka tersebut tidak sesuai perintah testing menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 29 dan Nomor 30.

Baca Juga: Kaum Hawa Nyesel Kalau Gak Tahu! Berikut Ini 5 Cara Agar Menjadi Wanita Mandiri Finansial Usai Pandemi Melanda, Nomor 4 Kerap Diabaikan

GridPop.ID (*)