A merasa kebingungan akan apa yang harus dilakukan dengan dilema tersebut.
Jelas, kesalahan bukan berada di B, namun pada A yang tidak bisa melupakan masa lalunya.
'Cause sometimes I look in her eyesAnd that's where I find a glimpse of usAnd I try to fall for her touchBut I'm thinking of the way it wasSaid I'm fine and said I moved onI'm only here passing time in her armsHoping I'll findA glimpse of us
Lanjut pada bagian Chorus, A semakin gamblang menjelaskan perasaannya.
Saat menatap mata B, ia justru melihat kilas bayangan kenangannya dengan C saat masih bersama.
Kendati sudah mencoba untuk jatuh cinta pada sentuhan B, A justru membayangkan bagaimana sentuhan C dulu.
"Said I'm fine and said I moved on, I'm only here passing time in her arms," lantun Joji dengan suara yang lirih.
A berkata bahwa dirinya baik-baik saja dan dia sudah move on dengan melupakan C, padahal ia hanya membohongi diri dan orang-orang di sekitarnya, membuat pahatan luka terasa makin dalam apabila B mengetahui fakta tersebut.
Bahkan, A merasa bahwa saat ini ia sedang membuang-buang waktu dengan melewati segalanya dalam pelukan B.
Tell me he savors your gloryDoes he laugh the way I did?Is this a part of your story?One that I had never livedMaybe one day you'll feel lonelyAnd in his eyes, you'll get a glimpseMaybe you'll start slipping slowlyAnd find me again (again)
Pada Verse kedua, kini bukan lagi menceritakan tentang hubungan A dan B, namun menceritakan C yang juga sudah punya kekasih baru yang dapat kita sebut dengan D.
A bertanya-tanya, apakah D tertawa seperti A?
Apakah hubungan C dan D pada akhirnya hanya menjadi kisah yang tak pernah dijalaninya?
Tak berhenti di sana, A bahkan berharap suatu saat C akan merasa kesepian dan sama seperti A, mantannya itu akan melihat sekilas tentang hubungan lampaunya saat menatap mata D.
Dengan suara Joji yang begitu mendalam, ia menggambarkan rasa frustasi A dengan baik dan membuat para pendengar ikut merasa sedih dan gagal move on.
GridPop.ID (*)